BulanRamadhan memang penuh dengan keseruan dan kebahagiaan ya Sobat. Selain berpuasa, kita juga melaksanakan ibadah-ibadah pelengkap seperti Shalat Tarawih, tadarus Al-Qur'an hingga bersedekah. Nah, untuk menulis cerita dan karangan tentang pengalaman berpuasa di bulan Ramadhan, Sobat bisa memulainya dari kegiatan puasa hari pertama Ramadhantepat di puncak Summer. 3. Tidak terdengar suara adzan, tidak ada kentungan atau imsak. 4. Buka puasa dengan hotdog, or burger. 5. Suasananya seperti bulan biasa. 6. Masjid Nurul Mustafa, di pinggir kota Johnston County, North Carolina, selalu marak saat ramadhan dengan lampu-lampu hias. tUfG1. Berikut ini cerpen bertema Bulan RamadhanBulan Ramadhan pada tahun ini adalah sangat istimewa sekali dan menyenangkan bagiku. Aku bisa melaksanakan kewajibanku puasa selama sebulan penuh lamanya. Selain itu, aku juga bisa melaksanakan shalat tarwih secara berjamaah di masjid dengan membaca al-qur’an di membuat aku senang yaitu keberhasilan dala melaksanakan puasa sebulan penuh lamanya. Sebelum memasuki bulan puasa aku menyadari, betapa berat untuk menjalankan ibadah puasa. Apalagi saat berpuasa kami sebagai siswa akan belajar di sekolah selama dua minggu lamanya. Menerima pelajaran dari guru tetap akan dilakukan walaupun tidak seperti belajar di luar bulan puasa. Kata guru, kami lebih banyak belajar tentang keimanan dan niat dan tekad yang begitu kuat, aku akhirnya memulai hari pertama berpuasa. Lapar dan haus menyerang bukan main. Badanku menjadi terasa lemas. Aku segera tidur siang dan setelah shalat Zuhur. Ternyata aku terbangun menjelang shalat Ashar kemudian aku berhasil melewati hari pertama puasa dengan baik ketika azan tanda waktu berbuka puasa telah harinya pun, aku ikut melakasanakan ibadah shalat tarwih pertama di masjid. Sangat ramai orang shalat terawih di malam pertama di bulan Ramadhan itu. Tidak lupa mereka membawa buku agenda ramadhan dan mencatat inti sari dari ceramah yang akan disampaikan ustad setelah shalat Isya dan menjelang shalat tarawih tersebut. PembahasanCerpen merupakan singkatan dari cerita pendek, cerita pendek yang yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita cerpenTerfokus hanya pada 1 tokoh tidak lebih dari kata konflik solusi atau penyelesaian masalah dala padat dan langsung hanya tertuju pada singkat sehingga membuat cerpen tidak memiliki tokoh yang ceritanya yang lebih lanjutMateri penjelasan tentang cerpen yaitu pada penjelasan tentang ciri-ciri cerpen yaitu pada penjelasan tentang contoh cerpen yaitu pada JawabanKelas SD/SMPMapel Bahasa IndonesiaBab Bab 5 - Membaca CerpenKode Edisi 25 1440H Tema Ramadhan بسم الله لرّحمان الرّحيم Para pembaca rahumakumullah. Sungguh telah tertulis dengan goresan tinta emas dalam kitab-kitab hadits dan biografi tokoh-tokoh umat sepanjang masa tentang kesungguhan dan semangat para ulama yang luar biasa di dalam mengisi waktu-waktu di bulan Ramadhan dengan berbagai amalan shalih. Dalam tulisan kali ini kami akan memaparkan secara ringkas kesungguhan sebagian mereka dalam beramal di bulan Ramadhan. Harapannya semoga kisah-kisah mereka akan memberikan semangat dan kesungguhan kepada diri kita dalam beramal di bulan Ramadhan. Semangat Para Ulama dalam Membaca al-Qur’an di Bulan Ramadhan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam telah menerangkan dalam banyak haditsnya tentang keutamaan membaca al-Qur’an, antara lain sebagai berikut artinya, “Permisalan orang beriman yang membaca al-Qur’an adalah seperti buah Utrujah jeruk sukade yaitu aromanya harum dan rasanya manis. Dan permisalan orang yang beriman yang tidak membaca al-Qur’an adalah seperti buah kurma yaitu tidak ada aromanya dan rasanya manis.” HR. al-Bukhari no. 5020 dan Muslim no. 797 dari shahabat Abu Musa al-Asy’ari radhiallahuanhu “Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan memberikan syafaat pembelaan kepada para pembacanya.” HR. Muslim no. 804 dari shahabat Abu Umamah al-Bahili radhiallahuanhu Pada ulama pendahulu kita, mereka memperbanyak membaca al-Qur’an pada bulan Ramadhan baik dibaca dalam shalat maupun di luar shalat. Al-Aswad bin Yazid rahimahullah Beliau mengkhatamkan al-Qur’an di bulan Ramadhan pada setiap 2 malam sementara pada saat di luar bulan Ramadhan beliau biasa mengkhatamkan al-Qur’an pada setiap 6 malam. Adapun waktu istirahat beliau untuk tidur hanya pada waktu antara maghrib dan isya. Siyar A’lamin Nubala, [4/51] Al-Walid bin Abdil Malik rahimahullah Beliau biasa menghatamkan al-Qur’an pada setiap 3 hari di luar bulan Ramadhan. Adapun tatkala berada di bulan Ramadhan beliau mengkhatamkan al-Qur’an sebanyak 17 kali. Siyar A’lamin Nubala, [4/347] Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah Ar-Rabi’ bin Sulaiman menceritakan, “Dahulu asy-Syafi’i biasa mengkhatamkan al-Qur’an pada bulan Ramadhan sebanyak 06 kali selain yang dibaca dalam shalat. Sementara di luar bulan Ramadhan, pada setiap bulannya beliau biasa mengkhatamkan al-Qur’an sebanyak 30 kali.” Tahdzibul Kamal, [1/335] Qatadah bin Di’amah as-Sadusi rahimahullah Beliau biasa mengkhatamkan al-Qur’an di luar bulan Ramadhan pada setiap 7 hari. Dan tatkala memasuki bulan Ramadhan pada setiap 7 hari. Dan tatkala memasuki bulan Ramadhan, beliau menghatamkan al-Qur’an pada setiap 3 hari. Kemudian apabila memasuki 10 hari terakhir dari Ramadhan, beliau mengkhatamkan al-Qur’an pada setiap harinya. Siyar A’lamin Nubala, [5/276] Sa’id bin Jubair rahimahullah Beliau juga biasa mengkhatamkan al-Qur’an di bulan Ramadhan pada setiap 2 malam. Siyar A’lamin Nubala, [4/325] Zabid al-Yami al-Kufi rahimahullah Apabila memasuki bulan Ramadhan maka beliau menghadirkan al-Qur’an dan para shahabatnya berkumpul di sekitar beliau. Bughyatul Insan fi Wazhaif Ramadhan li Ibni Rajab, hal. 46 Waki’ bin al-Jarrah rahimahullah Beliau biasa membaca al-Qur’an pada malam harinya di bulan Ramadhan dengan 1 kali khatam 30 juz dan sepertiga al-Qur’an 10 juz, kemudian di siang harinya melakukan shalat dhuha sebanyak 12 rakaat. Siyar A’lamin Nubala, [12/109] Abul Qosim Ibnu Asakir rahimahullah Al-Qosim bin Ali – tatkala menyifati sang ayah yaitu Ibnu Asakir – mengatakan, “Beliau dahulu adalah orang yang tekun melaksanakan shalat berjama’ah dan membaca al-Qur’an, beliau biasa mengkhatamkan al-Qur’an pada setiap Jum’at dan mengkhatamkan al-Qur’an di bulan Ramadhan pada setiap harinya.” Siyar A’lamin Nubala, [20/562] Ibrahim an-Nakha’i rahimahullah Beliu biasa mengkhatamkan al-Qur’an di bulan Ramadhan pada setiap 3 malam. Dan ketika memasuki 10 hari yang terakhir, maka beliau mengkhatamkannya setiap 2 malam. Lathaif al-Ma’arif li Ibni Rajab al-Hanbali, hal. 318 Sufyan ats-Tsauri rahimahullah Abdurrazaq rahimahullah berkata, “Dahulu Sufyan ats-Tsauri apabila memasuki bulan Ramadhan maka beliau meninggalkan manusia dan konsentrasi untuk membaca al-Qur’an.” Bughyatul Insan fi Wazhaif Ramadhan li Ibni Rajab, hal. 46 Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah Pada saat bulan Ramadhan, beliau biasa menkhatamkan al-Qur’an setiap hari pada sat siang hari dan mengkhatamkan al-Qur’an setiap 3 malam yang dilakukan setelah melaksanakan shalat tarawih. Siyar A’lamin Nubala, [12/439] Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Adapun terkait dengan larangan dari Rasulullah tentang tidak bolehnya mengkhatamkan al-Qur’an kurang dari 3 hari maka demikian maksudnya adalah apabila dilakukan secara terus menerus kurang dari 3 hari. Namun apabila yang demikian ini dilakukan sesekali pada waktu-waktu yang memiliki sesekali pada waktu-waktu yang memiliki keutamaan seperti bulan Ramadhan terkhusus pada saat malam-malam yang diharapkan padanya lailatul qadr atau pada tempat-tempat yang utama seperti Mekkah bagi orang yang memasukinya dan bukan merupakan penduduk Mekkah, maka disunnahkan untuk memperbanyak membaca al-Qur’an untuk mengambil kesempatan meraup pahala yang terkait dengan waktu. Ini adalah pendapat al-Imam Ahmad dan Ishaq serta para ulama lainnya.” Lahtif al-Ma’arif li Ibni Rajab al-Hanbali, hal. 183 Semangat Para Ulama dalam Menegakkan Shalat Malam di Bulan Ramadhan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam telah menerangkan tentang keutamaan menegakkan shalat malam di bulan Ramadhan antara lain dalam sabdanya artinya, “Barangsiapa menegakkan shalat malam di bulan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” HR. al-Bukhari no. 2009 dan Muslim no. 759 dari shahabat Abu Hurairah radhiallahuanhu Mari kita lihat bagaimana semangat pada ulama yang luar biasa di dalam melakukan shalat malam. As-Saib bin Yazid rahimahullah berkata, “Umar bin Khattab memerintahkan Ubay bin Ka’b dan Tamim ad-Dari untuk mengimami kaum muslimin pada shalat malam di bulan Ramadhan. Imam membaca al-Qur’an sampai 200 ayat dalam 1 rakaat sampai-sampai kami bertelekan pada sebuah tongkat karena lamanya berdiri dan tidaklah kami selesai dari shalat melainkan selesai saat menjelang subuh.” Muwatha’, [1/341] dan Ma’rifah Sunan wal Atsar, [4/208] Abdullah bin Abi Bakr rahimahullah berkata, “Aku mendengar ayahku mengatakan, Kami dahulu begitu selesai dari melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan, para pelayan pun segera mempersiapkan makanan sahur karena khawatir akan masuk waktu subuh’.” Syu’abul Iman, [3/177] Nafi’ bin Umar bin Abdillah rahimahullah berkata, “Aku mendengar Ibnu Abi Mulaikah mengatakan, Dahulu aku mengimami manusia pada bulan Ramadhan, maka akupun membaca surat Fathir dan yang semisalnya pada 1 rakaat. Tidak ada berita yang sampai kepadaku bahwa ada satu orang jamaah merasa keberatan dengan yang demikian’.” Mushannaf Ibni Abi Syaibah, [2/392] Abul Asyhab rahimahullah mengatakan, “Dahulu Abu Raja’ mengkhatamkan al-Qur’an bersama kami dalam shalat malam di bulan Ramadhan pada setiap 10 malam.” Hilyatul Auliya, [2/306] Imran bin Hudair rahimahullah mengatakan, “Dahulu Abu Mijlas melaksanakan shalat malam di sebuah perkapungan di bulan Ramadhan dengan mengkhatamkan al-Qur’an pada setiap 7 malam.” Mushannaf Ibni Abi Syaibah, [2/162] Abdurrahman bin Hurmuz rahimahullah berkata, “Dahulu para imam shalat tarawih biasa membaca surat al-Baqarah untuk 8 rakaat. Ketika para imam tersebut menjadikan surat al-Baqarah untuk 12 rakaat maka manusia pun menilai bahwa pada imam telah meringankan untuk mereka.” Mushnnaf Abdirrazaq ash-Shan’ani, [4/262] Kedermawanan dan Kemurahan Para Ulama di Bulan Ramadhan Shahabat Ibnu Abbas radhiallahuanhu berkata, “Dahulu Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan dan pemurah dalam memberikan kebaikan dan beliau lebih pemurah dan dermawan lagi tatkala di bulan Ramadhan. Sesungguhnya malaikat Jibril menemui beliau pada setiap tahunnya di bulan Ramadhan sampai selesai bulan Ramadhan maka Rasulullah membacakan al-Qur’an kepada Jiabril, Ketika bertemu dengan Jibril, Rasulullah semakin pemurah dan dermawan dalam kebaikan melebihi angi yang berhembus.” HR. al-Bukhari no. 5 dan Muslim no. 4268 dari shahabat Ibnu Abbas radhiallahuanhu Abdullah bin Umar rahimahullah Beliau selalu menyiapkan makanan berbuka untuk orang-orang miskin dan anak-anak yatim dan berbuka puasa bersama mereka. Apabila keluarganya melarang Ibnu Umar untuk berbuka bersama mereka, maka Ibnu Umar pun tidak makan pada malam itu. Apabila datang seorang peminta-minta dalam keadaan beliau maka beliau memberikan makanannya tersebut kepada si peminta-minta. Hingga pernah suatu hari seperti itu, kemudian ketika beliau kembali lagi untuk makan ternyata keluarganya telah memakan makanan yang tersisa. Maka beliau pun berpuasa pada keesokan harinya dalam keadaan tidak memakan makanan apapun. Lathaif al-Ma’arif li Ibni Rajab al-Hanbali, hal. 168 Ibnu Syihad az-Zuhri rahimahullah Apabila memasuki bulah Ramadhan beliau mengatakan, “Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah bulan untuk membaca al-Qur’an dan memberi makanan.” Lathaif al-Ma’arif li ibni Rajab al-Hanbali, hal. 318 Hammad bin Abi Sulaiman rahimahullah Pada bulan Ramadhan, setiap hari beliau memberi makanan buka puasa untuk 50 orang. Kemudian pada saat malam Idul Fithri beliau memberi hadiah pakaian kepada orang-orang tersebut. Tahdzibul Kamal, [7/277] Wallahu a’lam bishshawwab. Semoga bermanfaat. Penulis Ustadz Muhammad Rifqi hafizhahullah Membacakan dongeng anak Islami tentang puasa bisa menjadi sarana mengenalkan ibadah puasa untuk anak-anak. Apalagi jika si kecil baru mulai belajar puasa, biasanya ia membutuhkan “gambaran” bagaimana puasa dilakukan, apa manfaatnya, hingga hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama puasa. Gambaran mengenai puasa itu bisa diperoleh dari banyak sumber, salah satunya dari cerita atau dongeng anak Islami tentang Membacakan Cerita Anak Islami di Bulan RamadhanSelain menjadi sarana belajar, membacakan dongeng anak islami tentang puasa juga bisa mengisi waktu luang anak selama bulan Ramadan dengan kegiatan positif, lo. Ibu atau Ayah bisa membacakan buku, bercerita, atau mengajak anak menonton video animasi soal puasa sambil menunggu waktu berbuka. Mengisi waktu puasa dengan kegiatan seperti ini juga bisa membantu anak sedikit lupa akan rasa lapar dan hausnya, sehingga puasa bisa jadi lebih hanya itu, membacakan cerita anak Islami di bulan Ramadhan juga bisa membawa manfaat bagi tumbuh kembang anak, lo! Wah, apa saja ya manfaatnya?1. Meningkatkan kemampuan mendengar dan menyimak anakSeperti dikutip dari laman Healthline, storytelling sendiri sangat bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak, salah satunya kemampuan mendengarnya. Kemampuan mendengar sekaligus menyimak ini termasuk skill penting yang harus dikuasai anak, bahkan sebelum ia bisa membaca bukunya sendiri. Rajin membacakan buku untuk anak, termasuk dongeng anak Islami tentang puasa, bisa membantu mengasah skill-nya yang satu ini, Bu!2. Membantu perkembangan kognitif dan bahasaPenelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa anak-anak yang terbiasa diajak berinteraksi verbal, termasuk membaca dan berbicara, memiliki tingkat kemampuan bahasa dan skor IQ yang lebih tinggi hingga usia 14 tahun. Bahkan bayi yang belum bisa berbicara, juga bisa mendapat manfaat dari storytelling. Ini ditunjukkan dari studi tahun 2013 yang menyatakan bayi yang banyak diajak baca buku dan berbicara memiliki skor lebih tinggi dalam keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif, seperti pemecahan Memperkaya kosakata anakPara ahli dari National Center on Early Childhood Development, Teaching and Learning, juga menjelaskan bahwa membacakan buku untuk anak-anak membantu memperluas jumlah dan variasi kata yang mereka gunakan. Satu studi di 2019 memperkirakan bahwa anak-anak yang secara teratur membaca selama 5 tahun menjelang taman kanak-kanak akan terpapar 1,4 juta lebih banyak kata daripada anak-anak yang tidak membaca selama tahun-tahun begini, artinya, membacakan dongeng anak Islami tentang puasa tentu juga bisa memperkaya kosakata anak terutama yang berhubungan dengan puasa!4. Meningkatkan rentang perhatian anakMembacakan buku kepada anak tentu akan menuntut anak untuk mendengar dan menyimak dengan seksama. Kegiatan ini jika rutin dilakukan dapat membantu mereka mengembangkan konsentrasi, fokus, dan keterampilan disiplin. Saat baru pertama diajak baca buku, mungkin beberapa anak akan terlihat tidak menikmati. Namun, jika dilakukan secara teratur, lama-lama mereka akan mau mendengarkan untuk memahami. Ini akan membuat rentang perhatiannya jadi lebih lama, yang tentunya berguna saat di Meningkatkan kreativitas anakBuku dan cerita ibarat membuka dunia baru bagi anak. Anak-anak yang mungkin baru belajar puasa, dapat memiliki wawasan baru yang lebih luas saat dibacakan cerita atau dongeng anak Islami tentang puasa. Apalagi jika cerita itu termasuk cerita fiksi yang menggunakan elemen fantasi sehingga anak-anak jadi didorong berpikir out of the box. Inilah yang akhirnya bisa membantu meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Kreativitas sendiri penting untuk mengembangkan minat dan ide, serta untuk memelihara kesehatan Memperkuat bonding antara orangtua dengan anakTak cuma bagi anak, storytelling juga membawa dampak positif bagi orangtua. Membacakan cerita anak muslim tentang puasa bisa jadi kesempatan bagus bagi orangtua dan anak untuk merasa terhubung. Hubungan antara orangtua dan anak yang kokoh bisa jadi pondasi kuat bagi anak berinteraksi dengan lingkungan yang lebih mengetahui berbagai manfaat membacakan cerita, khususnya cerita bulan Ramadhan untuk anak, sekarang mari kita bahas rekomendasi buku cerita dengan topik puasa, ya!1. Diari RamadhanBuku ini termasuk buku yang padat isinya. Selain berisi cerita-cerita anak muslim tentang puasa, buku berjudul Diari Ramadhan juga berisi hal-hal terkait puasa Ramadhan seperti doa dan niat puasa dan pengetahuan umum tentang puasa. Ada juga tabel catatan harian selama 30 hari sehingga anak-anak dapat mencatat kegiatan mereka selama bulan Ramadhan, serta tabel ibadah untuk mengetahui ibadah apa saja yang sudah mereka lakukan selama puasa. Buku ini tidak hanya menyajikan kisah menarik, tapi juga bisa jadi penyemangat anak-anak untuk Indahnya Bulan RamadhanDongeng anak Islami tentang puasa juga bisa diperoleh dari buku berjudul “Indahnya Bulan Ramadhan”. Buku ini mengisahkan seorang gadis bernama Rika yang menjalankan ibadah puada bersama keluarganya. Meski harus menahan lapar dan haus, Rika tetap berusaha gembira dan bersikap positif. Ia menjalani puasa dengan hati senang, mulai sahur, berbuka, hingga salat tarawih di masjid. Saat Idul Fitri tiba, Rika dan keluarganya juga ikut menjalani tradisi mudik. Namun, masalah terjadi ketika Ayah Rika ternyata harus kembali ke rumah karena ada koper yang tertinggal! Kisah Rika dalam buku ini bisa membawa banyak pelajaran untuk anak, lo, Fathul Belajar PuasaBuku karya Mochamad Anshory ini berkisah tentang seorang anak bernama Fathul yang baru pertama kali belajar puasa. Seperti kebanyakan anak lainnya, Fathul yang berumur 6 tahun masih belum memahami seluk beluk ibadah puasa. Ia pun mencari tahu lebih banyak dengan bertanya kepada orangtuanya. Buku ini sangat cocok bagi Ibu dan Ayah yang ingin membiasakan si kecil berpuasa. Selain dilengkapi ilustrasi menarik, buku ini juga disampaikan dengan gaya cerita sederhana serta ada bonus stikernya juga!4. Puasa Pertama SalmanBuku ini menceritakan kisah seorang anak bernama Salman yang sedang menjalankan ibadah puasa pertamanya. Saat bulan Ramadhan tiba, Salman sangat bersemangat untuk ikut berpuasa seperti orangtuanya. Namun, sepulang sekolah, Salman merasakan haus luar biasa karena ia kepanasan. Apakah Salman berhasil menyelesaikan puasanya hingga maghrib tiba? Nah, cara Salman mengatasi permasalahannya ini bisa memberikan pelajaran penting bagi si kecil. Ibu juga bisa menjelaskan kepada anak terkait kewajiban puasa yang dibebankan kepada setiap umat muslim yang sudah balig. Sedangkan anak-anak yang belum balig, sebenarnya belum diwajibkan berpuasa. Tapi meski begitu, puasa tetap perlu dibiasakan sejak Aisyah Sofia Ayo, Kita Puasa di Bulan Ramadhan!Dongeng anak Islami tentang puasa yang juga bisa jadi pilihan untuk anak yang baru belajar berpuasa adalah kisah Aisyah Sofia dan teman-temannya yang puasa untuk pertama kali. Keinginan Aisyah untuk mulai ikut berpuasa didukung penuh oleh kedua orangtua, kakak, serta neneknya. Penulis buku ini juga menyisipkan berbagai pelajaran soal puasa Ramadhan, seperti mengapa umat muslim perlu berpuasa, apa saja aturan yang harus diikuti saat puasa, Isra Miraj, dan masih banyak lagi. Ilustrasi buku ini pun menarik sehingga anak akan senang jika diajak Puasa Untuk AllahBuku selanjutnya berjudul “Puasa Untuk Allah”. Buku ini menarik karena menekankan alasan mengapa kita perlu berpuasa dan untuk siapa kita berpuasa. Orangtua akan dibantu untuk mengenalkan anak kepada esensi puasa untuk menggapai takwa serta menumbuhkan kecintaan pada Allah. Selain itu, buku ini juga membantu mengenalkan konsep sabar, syukur, dan ikhlas melalui ibadah hanya itu, secara fisik buku ini juga menarik karena di setiap halamannya disertai elemen interaktif sehingga anak bebas mencoret atau menulis di sana. Tenang saja, coretannya bisa dihapus kembali menggunakan tisu kok, karena buku ini telah dilaminasi wipe Serunya Puasa PertamakuBuku cerita atau dongeng anak Islami tentang puasa berikutnya adalah yang berjudul “Serunya Puasa Pertamaku”. Buku ini berisi cerita-cerita menarik yang berkaitan dengan puasa. Ada banyak informasi penting seputar puasa seperti tentang hilal, puasa sunnah, syarat wajib puasa, sampai dalil-dalilnya. Uniknya, semua pengetahuan itu dibalut dalam cerita menarik tentang tokoh Khansa yang dibagi ke dalam beberapa bab. Buku ini memang terbilang tebal, 136 halaman, namun karena di dalamnya juga banyak aktivitas seru dan interaktif seperti hide and seek, mencari jejak, dan lain-lain, anak jadi tidak mudah bosan saat diajak membacanya. Selain menambah wawasan soal puasa, buku ini juga bisa jadi penyemangat si kecil untuk menjalani puasanya!Video Animasi Cerita Anak Muslim Tentang PuasaSelain lewat buku, banyak juga cerita anak atau dongeng anak Islami tentang puasa yang disajikan lewat video animasi lucu. Berikut beberapa rekomendasi video animasi anak tentang puasa yang ada di YouTube1. Cerita Ramadhan Ubay Yufid KidsVideo animasi berdurasi 6 menitan ini menceritakan kisah Ubay menjalankan ibadah puasa. Ubay bercerita bagaimana ia menjalani puasanya, mulai dari makan sahur, berbuka, tarawih, hingga bagaimana cara mendapatkan malam Lailatul Qadar. Dalam video ini juga dijelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat puasa. Yuk, ajak si kecil nonton video ini, di Riska dan si Gembul - Puasa Demi Pahala Kobi NuswantoroKalau video satu ini bercerita tentang anak bernama Riska yang berjuang menahan lapar dan haus seharian. Bahkan ia hampir saja membatalkan puasanya karena tidak kuat. Namun, bonekanya yang bernama si Gembul, selalu menyemangati Riska agar tetap melanjutkan puasanya. Apa yang membuat Riska akhirnya mau tetap puasa adalah karena Allah menjanjikan pahala yang berlipat pada orang yang mau berpuasa. Kalau mau ajak si kecil nonton langsung, ada di sini ya, Nussa Latihan Puasa Nussa OfficialTokoh animasi Nussa dan Rarra mungkin sudah tidak asing lagi di mata anak-anak. Dalam saluran resmi Nussa Official, ada 1 episode yang menceritakan Nussa dan Rarra saat menyambut bulan puasa. Suasana yang ditampilkan sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Ditambah dialog Nussa dan adiknya Rara yang sangat menggelitik. Yuk, tonton videonya di sini, Adab Puasa - Syamil Dodo Seri Puasa Yuuk! Syamil DodoVideo animasi ini juga termasuk dongeng anak Islami tentang puasa. Di sini diceritakan dua orang anak bernama Syamil dan Dodo yang menjalankan ibadah puasanya masing-masing. Bedanya, Dodo tidak kuat puasa dan sengaja minum air saat wudhu. Dalam video ini juga diceritakan tata cara berpuasa seperti yang dilakukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, seperti berniat, makan sahur, menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, dan menyegerakan berbuka jika waktunya sudah tiba. Ajak si kecil nonton di sini, beberapa rekomendasi cerita anak atau dongeng anak Islami tentang puasa. Yuk, ajak si kecil membaca buku atau nonton video animasinya!Penulis Darin RaniaEditor Dwi Ratih Bismillah;Hai Sobat Guru Penyemangat. Apakah Sobat punya cerita seru dan berkesan saat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan tahun ini? Atau, Sobat punya pengalaman lucu yang ingin ditulis?Bulan Ramadhan memang penuh dengan keseruan dan kebahagiaan ya Sobat. Selain berpuasa, kita juga melaksanakan ibadah-ibadah pelengkap seperti Shalat Tarawih, tadarus Al-Qur’an hingga untuk menulis cerita dan karangan tentang pengalaman berpuasa di bulan Ramadhan, Sobat bisa memulainya dari kegiatan puasa hari pertama, kegiatan sahur, aktivitas di sekolah, kegiatan berbuka, kegiatan amal, kegiatan Shalat Tarawih, hingga aktivitas berkesan ada contoh karangan dan cerita singkat tentang pengalaman puasa di bulan Ramadhan yang cocok untuk anak disimak yaCerita Pengalaman Puasa di Bulan Ramadhan Pertama KaliCerita Pengalaman Puasa di Bulan Ramadhan Pertama Kali. Dok. CanvaAssalamu’alaikum. Perkenalkan namaku Guru Penyemangat. Alhamdulillah pada tahun ini kita kembali berjumpa dengan bulan Ramadhan dan bersama-sama melaksanakan ibadah kita ketahui bahwa berpuasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib untuk tiap-tiap orang yang begitu, kita tetap diperbolehkan untuk tidak berpuasa jikalau kondisinya tidak memungkinkan seperti sakit, sedang dalam perjalanan jauh, hingga haid untuk untuk anak-anak, sangat dianjurkan untuk belajar dan latihan berpuasa agar nanti ketika usia baligh sudah terbiasa dan kuat untuk menahan lapar, haus, dan saya pun punya kisah berupa cerita tentang pengalaman berpuasa untuk pertama kalinya. Dulu saya berpuasa ketika berumur 5 tahun, tepatnya ketika saya sedang belajar di Taman kala itu, tantangan berpuasa memang sangat terasa. Hari pertama saya begitu semangat karena ditemani oleh Kakak, Ayah, dan Ibu. Selain itu juga, aktivitas di rumah juga tidak terlalu sekeluarga bangun sahur pukul WIB. Ketika saya bangun, Ibu dan Ayah sudah menyiapkan hidangan makanan. Saya pun dibuatkan segelas susu dan sedikit pun memulai sahur dengan bahagia. Ditemani dengan film Para Pencari Tuhan dan Amanah Wali, suap demi suap nasi dikunyah dengan memulai sahur pun saya diajak oleh Ayah dan Ibu untuk melaksanakan Shalat Tarawih di perdana di masjid suasananya begitu ramai. Saf-saf penuh, kemudian ada pula penyampaian ceramah yang menarik dan sangat pun melaksanakan Shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat dan ditambah dengan Shalat Witir sebanyak 3 Shalat Tarawih, barulah kemudian saya istirahat. Hari pertama cukup melelahkan. Kira-kira pukul WIB saya sudah tertidur ketika menjalani puasa Ramadhan hari pertama, rasa-rasanya jam dinding berputar begitu lama. Padahal baru jam WIB, tapi saya sudah merasa haus dan lapar. Ditambah lagi dengan siaran televisi yang berkali-kali menyiarkan sirup marjan dan alhamdulillah saya tetap kuat karena disemangati oleh Ayah dan Ibu, hingga akhirnya saya pun bisa menyelesaikan puasa perdana di bulan Ramadhan pada usia 5 saat berbuka, kami sekeluarga menyantap hidangan pembuka berupa kurma, rujak tahu, dan es campur. Alhamdulillah. Nikmat berbuka memang terasa begitu luar kedua, ketiga, dan seterusnya saya pun masih kuat dan menjalani puasa sebagaimana orang-orang ketika tiba ke Ramadhan ke-17 saya pun terpaksa berhenti berpuasa karena mengalami sariawan dan sakit Ibu, tidak apa-apa saya tidak berpuasa karena orang-orang yang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Saya pun melanjutkan kembali ibadah puasa pada hari ke 24 hingga selesai. Jadi, total puasa Ramadhan saya yang pertama berjumlah 24 tadi cerita tentang pengalaman saya berpuasa di bulan Ramadhan pada tahun pertama. Demikian. Wassalamu’alaikum Warahmatullah Baca Rangkuman Materi Tentang Shalat Tarawih dan Tadarus Al-Qur'anKarangan Tentang Pengalaman Puasa Ramadhan yang Paling BerkesanAssalamu’alaikum. Hai teman-teman, perkenalkan nama saya “Guru Penyemangat”. Kali ini saya akan menceritangan kisah tentang pengalaman puasa Ramadhan yang paling saya, bulan Ramadhan adalah bulan yang begitu berkesan karena di dalamnya terdapat begitu banyak merasa bahagia ketika diajak oleh Ayah ke pasar untuk melihat pameran takjil. Di sana ada begitu banyak para pedagang yang menjajakan takjil dan cemilan untuk berbuka saya, keramaian seperti itu hanya terjadi pada bulan Ramadhan saja. Hanya 29 sampai 30 hari dan tidak terdapat pada hari-hari berpuasa di bulan Ramadhan yang paling berkesan bagi saya ialah pada puasa kedua di tahun kala itu saya bersama keluarga melaksanakan Shalat Tarawih di masjid Al-Ikhlas secara kami datang lebih awal, tiba-tiba saja petugas masjid meminta saya untuk mengumandangkan azan. Sontak saja saya takut dan khawatir, karena biarpun sering mengikuti lomba azan di sekolah, suasananya sangat berbeda dengan di ayah saya tidak tinggal diam. Beliau pun menyemangati saya hingga akhirnya saya pun memberanikan diri untuk mengumandangkan azan tanda masuknya Shalat Isya’.Bagi saya, pengalaman tersebut sangatlah berkesan karena tidak banyak anak-anak yang berani untuk menjadi muazin. Ini pun merupakan kesempatan yang langka dan istimewa sehingga saya bisa mengasah mental, agar lebih berani tampil di muka itu, pengalaman berkesan saya selanjutnya ketika melaksanakan puasa Ramadhan adalah aktivitas seru saat mengikuti kegiatan Pesantren Kilat di ialah ada penyampaian materi yang menarik, lomba MTQ, pidato, dan hafalan Surah Pendek. Selain itu, kami pun mengikuti games-games seru yang telah disiapkan oleh guru keseruan tersebut, ibadah puasa yang awalnya berat akhirnya terasa lebih mudah karena waktu dimanfaatkan untuk hal-hal yang yang juga tidak kalah seru adalah aktivitas saya mengisi buku harian Ramadhan. Hampir setiap malam Ramadhan, tepatnya pada saat Shalat Tarawih di masjid, saya bersama teman-teman di desa bergerombol menyerobot Pak Imam dan Pak Ustad untuk meminta tanda pada minggu terakhir di bulan Ramadhan kami juga mengikuti kegiatan khataman Qur’an di sekali rasanya, sesudah Shalat Tarawih, kami pun bergiliran membaca 1 Surah di Juz 30 lalu kemudian menyantap makanan bersama-sama di berpuasa di bulan Ramadhan memanglah sangat berkesan bagi saya, dan saya harap pada tahun depan kita semua tetap diberi kesehatan dan umur panjang sehingga bisa kembali bertemu dengan bulan yang penuh keberkahan karangan saya tentang pengalaman puasa di bulan Ramadhan yang paling berkesan. Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.***Boleh Baca Begini Langkah-langkah Menulis Karangan Berdasarkan GambarNah, apakah dari contoh cerita dan karangan di atas ada kisah yang mirip dengan pengalaman Sobat Guru Penyemangat selama bulan Ramadhan tahun ini?Jika ada, wah, maka sungguh bagus sekali ya. Sobat bisa mengembangkan tulisan dan karangan tentang pengalaman berpuasa di bulan Ramadhan sesuai dengan kejadian, perasaan, serta kegiatan-kegiatan yang Sobat sajian di atas bermanfaat yaSalam. - Masyarakat Quraisy di Arab sudah biasa melaksanakan puasa sebelum datang perintah untuk menjalankan ibadah tersebut pada setiap bulan Ramadan bagi umat Islam yang mukallaf. Dalam pelaksanaannya, Rasulullah juga melakukan beberapa amalan sunah lain selama berlangsungnya bulan suci ini. Pada zaman jahiliyah, bangsa Quraisy melaksanakan puasa setiap hari Asyura atau 10 Muharram. Menyikapi hal itu, Rasullah tidak serta merta langsung melarang. Bahkan, ia juga turut menganjurkan agar berpuasa pada 10 Muharram dengan niat yang berbeda. Menyambut Ramadan, kaum Quraisy biasanya juga mengerjakan hal-hal yang bersifat positif. Demikian pula dilakukan oleh Rasulullah. Ia lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara bersemedi. Mengutip artikel dengan judul "Sejarah Puasa Bangsa Arab dan Nabi Muhammad di Masa Jahiliyah" karya Alhafiz Kurniawan via laman NU Online, perilaku demikian disebut tahannuts atau tabarrur, yakni berlaku saleh selama bulan ramadan. Hingga kemudian turunlah perintah untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh setiap memasuki ramadan bagi umat Islam yang mukallaf. Yang maksudnya ialah wajib dikerjakan untuk orang yang telah memenuhi persyaratan. Dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT telah berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Yang arti terjemahannya adalah "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,". Amalan Sunah Selama Bulan Puasa Puasa dijalankan selama sehari penuh sejak sebelum terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dengan cara tidak makan dan minum atau melakukan perbuatan yang bisa membatalkan ibadah tersebut. Dalam mengisi bulan ramadan yang penuh berkah, beberapa amalan lain juga bisa dilakukan dengan tujuan utama mendapatkan ridho dari Allah SWT lantaran bulan tersebut penuh dengan berkah. Di antara beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan selama bulan ramadan adalah sebagai berikut 1. Sahur Salah satu hadis riwayat Bukhari, menyebutkan "Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan". Maka, dalam mengawali puasa itu sebaiknya didahului dengan makan sahur pada malam hari. 2. Menyegerakan Buka Berbeda dengan sahur yang paling baik dilakukan di akhir waktu, untuk buka sebaiknya disegerakan. Hal ini sesuai dengan salah satu hadis riwayat Ahmad yang menyatakan bahwa "Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka". 3. Menahan Lisan Dalam menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan, umat Islam tidak hanya diwajibkan untuk menahan diri dari makan dan minum atau hal-hal yang membatalkan. Namun juga menahan lisan dari perkataan yang tidak ada manfaatnya, bahkan yang bisa mengakibatkan perbuatan tidak baik, seperti berbohong. 4. Sedekah Sedekah termasuk salah satu yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan ramadan. Memanfaatkan bulan yang penuh berkah, sedekah sebanyak-banyaknya bisa diperuntukkan kepada keluarga sendiri, teman, atau tetangga. Bahkan, salah satu yang terbaik ialah dengan cara memberi makan bagi orang yang akan berbuka. Hadis riwayat Ahmad menuturkan "Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut". Selain beberapa kegiatan di atas, amalan sunah lain yang bisa dilakukan dalam mengisi bulan ramadan adalah dengan cara iktikaf atau berdiam diri di dalam masjid. Selain itu, khatam alias membaca Al-Quran hingga selesai juga salah satu yang bisa juga Ramadan ala Rasulullah Kala Perang Badar dan Pembebasan Makkah Sejarah Hidup Nabi Muhammad Kisah Tahun Duka Amul Huzni Daftar Amalan Sunah Bulan Ramadhan Sahur, Sedekah, hingga I'tikaf - Pendidikan Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Dhita Koesno

mengarang cerita tentang bulan ramadhan