Estetikberasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah.jadi Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut. Author Fedi Sondita Last modified by: Fedi Sondita Created Date: 12/16/2014 6:53:00 PM Other titles: Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi A.033106.002.01 Sambutan Sambutan Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Ir Agus Dermawan, MSi Daftar Isi MENGANALISIS KELAYAKAN KEGIATAN PARIWISATA DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (A.03 KEKUATAN EstetikaBarat hakikatnya telah terbentuk sejak kebudayaan Yunani diakui sebagai suatu peradaban manusia yang amat berpengaruh terhadap lahirnya kesadaran-kesadaran akan keindahan.Istilah aistheton, aisthetica (Y) mengandung pengertian sebagai suatu hal yang dapat dicerap oleh pancaindra. Kemudian istilah aisthesis (Y) mengandung pengertian sebagai Ciriciri seni kontemporer tersebut antara lain: Tidak terikat aturan atau pakem seni rupa zaman dulu. Berkembang sesuai zaman. Tidak ada sekat antar berbagai disiplin seni. Meleburnya batas-batas antara seni lukis, seni patung, grafis, omong kosong, anarki, hingga aksi politik. Memiliki gairah dan nafsu “moralistik”. Berdasarkanisi atau bahasan dalam puisi, puisi baru dibedakan menjadi 7 jenis yaitu balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, dan satire. Estetika ; Seni dan keindahan merupakan persoalan yang ditelaah oleh cabang filsafat estetika ini.Adapun yang ditelaah atau dibahas mengenai keindahan ialah kaidah maupun sifat hakiki dan keindahan Pengeloaansumber daya alam merupakan sutu upaya terpadu dalam pemanfaatan ,penataan , pemeliharaan, pengawasan, pengendaliaan , pemulihan, dan pengembangan sumber daya alam. UU No 11 tahun 1974 tentang pengairan LdX0T. - Dalam suatu bidang, kita sudah tidak asing lagi dengan kata estetika. Kata ini sering digunakan untuk menilai keindahan suatu hal yang dilihat secara subyektif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas mengenai kesenian dan keindahan secara satu sama lain, dan penilaian dari seseorang. Selain itu, estetika juga membutuhkan kepekaan untuk menilai keindahan dari buku Estetika Filosofi 2018 oleh Sunarto, istilah estetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu aestheticos yang berarti sensitif atau hidup. Jika dijelaskan lebih detail, estetika bisa dirasakan melalui semua panca indera manusia. Sebenarnya, istilah estetika ini tidak hanya untuk bidang kesenian, tetapi seluruh bidang. Itu disebabkan karena estetika memiliki pengertian yang luas alias tidak hanya mencakup satu hal saja. Baca juga Seni Relief Pengertian dan ContohnyaKonsep nilai estetika Dalam penilaian estetika, pasti ada konsep yang digunakan agar mempermudah para estetikawan atau kritikus untuk menilai. Salah satu konsep penilaian estetika sering digunakan adalah konsep beauty and the ugly. Berdasarkan jurnal Estetika Seni 2019 dari Riyan Hidayatullah, konsep ini dinilai berdasarkan keindahan dari suatu obyek atau karya dan terbagi menjadi dua penilaian, yaitu beauty dan ugly. Jika beauty, karya itu diakui indah karena memenuhi standar yang ditetapkan oleh suatu lembaga maupun masyarakat luas. Sementara, jika ugly, karya itu dianggap jelek karena tidak memenuhi standar keindahan dari suatu lembaga atau banyak masyarakat kurang menyukai karya tersebut. Unsur estetika Ada macam-macam unsur yang diamati oleh para estetikawan atau kritikus sebagai pedoman penilaian, yaitu Unsur bentuk Unsur ini bisa disebut sebagai unsur shape karena fokus utama nilai estetika adalah bentuk. Unsur bentuk juga terbagi menjadi dua, yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Jawabandalam bahasa estetika ada 2 bicara estetika seni atau apresiasi seni...kalau masalah apresiasi seni ya itu termasuk dunia kritik seni gan...tapi kalau bicara tentang bahasa estetika,setau saya gak ada tuch yg namanya bahasa estetika,estetika kan bicara keindahan Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ESTETIKA SENIAgung Kurniawan, Hidayatullah, ESTETIKA MUSIKoleh Agung Kurniawan, Riyan Hidayatullah, Cipta © 2016 pada penulisRuko Jambusari 7A Yogyakarta 55283Telp 0274-889398; 0274-882262; Fax 0274-889057; E-mail info Web Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memper banyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari Entri Utama Kurniawan, AgungESTETIKA MUSIK/Agung Kurniawan; Riyan Hidayatullah− Edisi Pertama. Cet. Ke-1. − Yogyakarta Arttex, 2016 xiv + 184 hlm.; 25 cmBibliografi . 163 - 164ISBN 978-602-6435-04-0E-ISBN 978-602-6435-05-71. .................... 2. Hidayatullah, Riyan I. Judul.......Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku iniARTTEX KATA PENGANTARMohon Dilengkapi dg Kata Pengantar dari Penulis DAFTAR ISIKATA PENGANTAR vDAFTAR ISI viiBAB 1 LINGKUP ESTETIKA 1 Pengertian estetika 2 Estetika, Filsafat, Ilmu dan Seni 3 Klasifi kasi fi lsafat 4 Nilai Estetis Keindahan 7 Nilai Estetika dan Seni 9 Rangkuman 12 Tugas dan Pelatihan 13 Rujukan 14BAB 2 PERTUMBUHAN ESTETIKA 15 Periode Platonis atau Dogmatis 16 Periode Kritika Revolusi Kopernik dalam Filsafat Kant 17 Periode Positif 20 Rangkuman 20 Tugas dan Pelatihan 21 Rujukan 22BAB 3 PEMAHAMAN ESTETIKA 23 Antara Pemahaman dan Penikmatan 24 Tolstoy dalam Estetika Seni 24 Eli Siegel dalam Estetika Realitas 26 viii Dasar-dasar Musik Monroe Beardsley dalam Teori Kreativitas 26 Rangkuman 27 Tugas dan Pelatihan 28 Rujukan 29BAB 4 STRUKTUR SENI TATA SUSUN SENI 31 Unsur-Unsur Rupa 32 Dasar-Dasar Penyusunan 35 Hukum Penyusunan Seni Rupa 36 Estetika Seni Tari 37 Rangkuman 39 Tugas dan Pelatihan 40 Rujukan 40BAB 5 ESTETIKA TIMUR 41 Estetika Cina 42 Estetika Timur Tengah 44 Estetika India 44 Estetika Jepang 45 Estetika Islam 46 Rangkuman 48 Tugas dan Pelatihan 49 Rujukan 49BAB 6 ESTETIKA NUSANTARA 51 Orientasi Kesenian Indonesia 53 Orientasi Terhadap Kebudayaan 54 Orientasi Terhadap Paradigma Seni 55 Orientasi Terhadap Ekspresi Kain Tapis Lampung 55 Rangkuman 58 Tugas dan Pelatihan 59 Rujukan 60DAFTAR PUSTAKA 61DAFTAR ISTILAH 63LAMPIRAN 71-oo0oo- E stetika merupakan bagian dari seni, seni berhubungan dengan keindahan, maka estetika merupakan sebuah pengukuran keindahan akan sebuah seni. Dalam seni musik musik klasik misalnya, kita sering melihat para pemain orkestra menggunakan kostum yang rapi dan menggunakan jas lengkap. Hal ini merupakan estetikanya sebuah orkestra yang berasal dari budaya Barat. Orang-orang “Barat” pada tahun 1600-an mengidentikkan musik dengan sesuatu yang mewah yang disimbolkan dengan jas, sehingga yang kita ketahui musik mereka seperti itu, inilah yang disebut estetika. Dharsono 20079 mengatakan bahwa “fakta estetika itu fata jiwa, suatu karya seni bagaimanapun nyata tampak, namun bukan pada pengaamatan semula, itu hadir dalam pengamatan dan penikmatan”. Hal ini berarti ukuran estetika bukan pada asumsi awal tetapi merupakan proses interpretasi yang panjang dari penngalaman-pengalaman melihat dan merasakan merupakan pandangan umum yang kita ketahui bersama mencirikan sesuatu. Estetikanya wanita tentu berambut panjang dan meng-gunakan rok, estetikanya seorang pria tentu berambut pendek dan meng-gunakan celana panjang. Estetika berhubungan dengan pengetahuan umum semua orang akan sesuatu. Selain memiliki kedudukan di benak masyarakat secara umum, estetika cukup penting untuk dipelajari khususnya bagi insan seni. Sebagai seorang insan akademis ada hal penting yang harus diketahui, BAB 1LINGKUP ESTETIKA 2 Dasar-dasar Musikdiantaranya i mengetahui sejauh mana parameter estetika itu dibangun dan dibentuk dan ii memahami fi losofi estetika dari berbagai sudut pan-dang. Kedua hal tersebut merupakan indikator dalam memahami lingkup estetika secara bab ini akan disajikan pembahasan tentang i pengertian estetika; ii estetika, fi lsafat dan ilmu seni; iii pengklasifi kasian fi lsafat; iv dan nilai-nilai estetis. Setelah mengikuti penyajian pokok bahasan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat1 memahami seutuhnya mengenai pengertian estetika2 memiliki pandangan kritis mengenai fi lsafat dari berbagai sudut pan-dang 3 mampu mengidentifi kasi perbedaan budaya dan fi losofi tiap daerah4 memahami nilai-nilai estetis yang terkandung dalam setiap karya PENGERTIAN ESTETIKABerdasarkan pendapat umum, estetika diartikan sebagai suatu cabang fi lsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni.Estetika berasal dari bahasa Yunani kuno “Aisthtetika” yang berarti hal-hal yang dapat di serap oleh panca indra. Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang terkait dengan kegiatan seni Kattsoff, Elementof philosophy, 1953.Estetika merupakan suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan, apresiasi, dan kritik terhadap karya seni dalam konteks keterkaitan seni dengan kegiatan manusia dan peranan seni dalam perubahan dunia Van Mater Ames, Colliers Encylopedia, Vol. 1Estetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek yang di sebut keindahan AA. Djelantik, Estetika Suatu Pengantar, 1999.Estetika adalah fi lsafat yang membahas esensi dari totalitas kehidupan estetik dan artitistik yang sejalan dengan jaman Agus Sachari, Estetika Terapan, 1989. Lingkup Estetika ESTETIKA, FILSAFAT, ILMU DAN SENIFilsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa fi lsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea Israel atau Mesir. Jawabannya sederhana di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih Yunani pertama yang bisa diberi gelar fi lsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi fi lsuf-fi lsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah fi lsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah fi lsafat. Bahan karangan plato yang terkenal adalah berjudul “etika, republik, apologi, phaedo, dan falsafah atau fi lsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab Δϔ˰˰˰˰˰˰˰˰δϠϓ yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata philia = persahabatan, cinta dsb. dan sophia = “kebijaksanaan”. Sehingga arti harafi ahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata fi losofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut “fi lsuf”.Defi nisi kata fi lsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa “fi lsafat” adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Hal ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan 4 Dasar-dasar Musikmerupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi , mutlak diperlukan logika berpikir dan logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan fi lsafat. Hal itu membuat fi lsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas fi lsafat, yaitu spekulasi, keraguan, dan couriousity ketertarikan’. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sedikit sikap skeptis yang mempertanyakan segala KLASIFIKASI FILSAFATDalam membangun tradisi fi lsafat banyak orang mengajukan pertanyaan yang sama, menanggapi, dan meneruskan karya-karya pendahulunya sesuai dengan latar belakang budaya, bahasa, bahkan agama tempat tradisi fi lsafat itu dibangun. Oleh karena itu, fi lsafat biasa diklasifi kasikan menurut daerah geografi s dan latar belakang budayanya. Dewasa ini fi lsafat biasa dibagi menjadi dua kategori besar menurut wilayah dan menurut latar belakang agama. Menurut wilayah bisa dibagi menjadi “Filsafat Barat”, “Filsafat Timur”, dan “Filsafat Timur Tengah”. Sementara latar belakang agama dibagi menjadi “Filsafat Islam”, “Filsafat Budha”, “Filsafat Hindu”, dan “Filsafat Kristen”. Filsafat TimurFilsafat Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Republik Rakyat Cina dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan fi lsafat dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa dikatakan untuk Filsafat Barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat fi lsafat ’an sich’ masih lebih menonjol daripada agama. Nama-nama beberapa fi lsuf Timur, antara lain Siddharta Gautama/Buddha, Bodhidharma, Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi dan juga Mao Filsafat Timur TengahFilsafat Timur Tengah dilihat dari sejarahnya merupakan para fi lsuf yang bisa dikatakan juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat. Sebab para Lingkup Estetika 5fi lsuf Timur Tengah yang pertama-tama adalah orang-orang Arab atau orang-orang Islam dan juga beberapa orang Yahudi!, yang menaklukkan daerah-daerah di sekitar Laut Tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi falsafi mereka. Lalu mereka menterjemahkan dan memberikan komentar terhadap karya-karya Yunani. Bahkan ketika Eropa setalah runtuhnya kekaisaran Romawi masuk ke Abad Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para fi lsuf Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan mereka dipelajari lagi oleh orang-orang Eropa. Nama-nama beberapa fi osof Timur Tengah AvicennaIbnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran aliran romantisme; kalau boleh disebut begitu dan Filsafat IslamFilsafat Islam merupakan fi lsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara fi lsafat Islam dengan fi lsafat lain. Pertama, meski semula fi lsuf-fi lsuf muslim klasik menggali kembali karya fi lsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam fi lsafat lain masih mencari Tuhan’, dalam fi lsafat Islam justru Tuhan sudah ditemukan.’ Filsafat KristenFilsafat Kristen mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi tantangan zaman di abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada dalam zaman kegelapan dark age. Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya. Tak heran, fi lsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan fi lsafat ketuhanan. Hampir semua fi lsuf Kristen adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai contoh Santo Thomas Aquinas, Santo Bonaventura dan Filsafat BaratFilsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi fi lsafat orang Yunani kuno. 6 Dasar-dasar MusikTokoh utama fi lsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul tradisi fi lsafat Barat, dikenal adanya pembidangan dalam fi lsafat yang menyangkut tema tertentu.Metafi sika mengkaji hakikat segala yang ada. Dalam bidang ini, hakikat yang ada dan keberadaan eksistensi secara umum dikaji secara khusus dalam Ontologi. Adapun hakikat manusia dan alam semesta dibahas dalam Kosmologi.Epistemologi mengkaji tentang hakikat dan wilayah pengetahuan episteme secara harafi ah berarti “pengetahuan”. Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan.Aksiologi membahas masalah nilai atau norma yang berlaku pada kehidupan manusia. Dari aksiologi lahirlah dua cabang fi lsafat yang membahas aspek kualitas hidup manusia etika dan estetika.Etika, atau fi lsafat moral, membahas tentang bagaimana seharusnya manusia bertindak dan mempertanyakan bagaimana kebenaran dari dasar tindakan itu dapat diketahui. Beberapa topik yang dibahas di sini adalah soal kebaikan, kebenaran, tanggung jawab, suara hati, dan sebagainya.Estetika membahas mengenai keindahan dan implikasinya pada kehidupan. Dari estetika lahirlah berbagai macam teori mengenai kesenian atau aspek seni dari berbagai macam hasil adalah salah satu cabang fi lsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah fi losofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan fi losofi seni. Esetetika berasal dari Bahasa Yunani, áéóèçôéêÞ, dibaca aisthetike. Pertama kali digunakan oleh fi lsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan. Lingkup Estetika 7Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu1. Studi mengenai fenomena estetis2. Studi mengenai fenomena persepsi3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman NILAI ESTETIS ȍKEINDAHANȎKeindahan berasal dari bahasa Latin bellum, Beau Prancis, bello Itali ,Spanyol, beauty Inggris yang berarti kebaikan dan kebenaran. Dalam artian ini pengertian keindahan menjadi sangat luhur dan universal. Pengertian keindahan dalam tradisi pemikiran yunani tidak dikhususkan kepada soal pengamatan visuallitas semata, tetapi juga mencakup pikiran dan tingkah laku. Bahkan keindahan itu juga dipahami berdimensi spiritual ketika manusia menemukan keharmonisan jiwanya dalam “pertemuan” dengan sesuatu yang transenden. Sementara Sumardjo 200026 berpendapat “Estetika adalah bagian dari fi lsafat. Dalam studi fi lsafat, estetika digolongkan dalam persoalan nilai...”. Nilai kehindahan memiliki orientasinya sendiri. Konsep-konsep keindahaanHerbert ReadSuatu kesatuan bentuk –bentuk yang ada dalam kesadaran CrocePengungkapan yang berhasil dari suatu adalah kesempurnaan yang bersifat spiritual yang terwujut dalam bentuk NewtonKeindahan adalah bentuk dari gejala –gejala yang ketika diserap oleh indra dan selanjutnya diteruskan kepada daya pemikiran,mempunyai kekuatan membangkitkan tanggapan –tanggapan dari akumulasi pengalamanMalvin RaderKeindahan adalah berhasilnya hakikat pengungkapan ekspresivitas 8 Dasar-dasar MusikMortimer adlerKeindahan adalah sifat suatu benda yang memberi kita suatu kesenangan yang tidak berkepentingan yang kita bisa memperolehnya semata –mata dari pemikiran atau melihat benda individual itu sebagaimana ramaiya.adalah suatu yang memberikan rasa kenikmatan yang unik yang berbeda dengan rasa kegembiraan joy. Keindahan tidak dihubungkan dengan kegunaan, dan bukan sekedar emosi perseorangan, tetapi ia bersifat universal, karena secara hakiki keindahan bersifat Keindahan alamKeindahan alam adalah keindahan yang terpisah dan yang tidak dipengaruhi oleh manusia, merupakan bentuk pengungkapan dari sang pencipta. Menurut Erich Kahler keindahan alam penampakan diri sebagai ;harmony keserasianextreme disharmony ketakserasian yang luar biasacolorful berwarna –warnisensasional menggemparkancalm tenangidyllic sederhanavast luasmisterious impenetrability ketakterpahami yang pelik Keindahan seniKeindahan seni adalah sifat indah yang di ungkapkan oleh budi manusia secara tekun untuk mengubah benda-benda alamiah bagi kepentingan rohani manusia. Nilai keindahan ini diungkapkan dan diletakkan dalam pengolahan benda-benda untuk memperoleh kesenangan, kegairahan, kepuasan dan kelegaan dalam kehidupan emosional manusia tanpa adanya faktor-faktor pertimbangan yang dapat mengganggu perasaan-perasaan keindahan yang sempurna dalam karya seni menurut Erich Kahler adalah tergabungnya pengungkapan perasaan yang kuat, yaitu memadukan kecermatan yang sensitif Sensitive precison of expression dalam Lingkup Estetika 9pengungkapan dengan keserasian dari suatu keaneragaman unsur-unsur yang kaya Harmonization of a rich variety of elements. Menurut Eric Newton, keindahan pada karya seni bersumber pada pemahaman budi manusia terhadap pola alam semesta. Seniman tidak menciptakan keindahan, tetapi ia menangkap hubungan–hubungan dalam alam dengan emosinya dan mengungkapkan kembali dalam bentuk perseptual. Pada tataran perseptual keindahan tidak bisa diukur, maka dalam seni yang dicari adalah nilai, dan disebut sebagai nilai estetik. NILAI ESTETIKA DAN SENINilai adalah ukuran derajat tinggi-rendah atau kadar yang dapat diperhatikan, diteliti atau dihayati, dalam berbagai obyek yang bersifat fi sik kongkrit maupun abstrak. Penilaian keindahanMeskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi Konsep The Beauty and The UglyPerkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan. 10 Dasar-dasar Sejarah penilaian keindahanKeindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali yang terdokumentasi adalah oleh fi lsuf Plato yang menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan estetik Bersifat mendasar inti murni dan seni Berkaitan dengan bentuk visual dan auditif pendengaran suara dari estetik terdapat pada1. Seni rupa garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, Seni tari gerak, tempo, irama. 3. Seni musik suara, metrum, Seni drama dialog, ruang, seni terdiri dari nilai instrinsik, ekstrinsik, dan Nilai estetik dalam seni rupaUnsur-unsur dasar1. Garis adalah titik-titik yang tersambung2. Bentuk adalah gabungan dari beberapa bidang3. Warna adalah lapisan terluar dari suatu material4. Tekstur adalah kualitas atau sifat suatu permukaan material5. Ruang adalah rongga yang terbatas6. Cahaya adalah suatu kualitas gelap terang Prinsip dasar1. Kesatuan2. Keselarasan3. keseimbangan4. Irama5. Proporsi6. Penekanan Lingkup Estetika 11Seni adalah ekspresi pribadi yang divisualisasikan melalui sifat dasar seni sebagai berikut1. Kreatifi tas; Adanya penciptaan “realitas baru” dari kegiatan yang terus Individualitas Adanya ciri khas yang personal dari kristalisasi pengala-man dan Relatichoritas yang langgeng Adanya ragam pengungkapan yang kaya akan Kesemestaan naluri Kehadirannya ada pada semua tingkat peradaban manusia, dari yang paling primitf sampai yang paling modern, dan bisa dinikmati oleh manusia dari kultur yang seni adalah elemem yang membentuk karya seni. Elemen tersebut adalah1. Ide pokok Tema atau gagasan utama yang ingin diungkapkan2. Medium Bahan atau material yang sudah diperhitungkan kualitas dan karakter-karakter khusus yang memiliki korelasi antara jenis karya seni dengan gagasan ide pokok yang ingin Metode cara yang khusus dalam memadukan semua unsur ke dalam bentuk pengungkapan yang utuh. Teori-teori seni1. Teori bentuk Teori ini dikenal sebagai pandangan fomalisme dalam es-tetika. mengutamakan bentuk dari pada pokok soal, tema, dan muatan Teori pengungkapan adalah suatu kegiatan manusia yang sadar, men-gungkapkan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain agar mereka Teori metafi sik Merupakan bayangan realitas Teori psikologis merupakan pemenuhan keinginan-keinginan do-rongan batin dari dinamika kejiwaan yang tidak bersifat intelektual, bahkan di dorong dari keinginan bawah sadar Teori penandaan seni merupakan suatu lambang atau tanda-tanda per-asaan manusia. 12 Dasar-dasar Garis Besar Daya Estetis Dalam Sejarah Seni1. Purba MagisSeni sebagai manifestasi dari keinginan mendapatkan keselamatan2. Klasik MemesisSeni sebagai manifestasi dari keinginan mengungkapkan suatu keindahan kesempurnaan realitas Abad pertengahan Presentasional Seni sebagai manifestasi dari keinginan mengungkapkan suatu keindahan dari realitas semesta yang bersifat transenden4. Modern FormalitasSeni sebagai manifestasi dari keinginan mengungkapkan suatu keindahan dalam bentuk yang sesuai dengan Postmodern SimulasiSeni sebagai manifestasi dari keinginan mengungkapkan fantasi, ilusi-ilusi, agar menjadi tampak nyata. RANGKUMAN1. Berdasarkan pendapat umum, estetika diartikan sebagai suatu cabang fi lsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang in-dah pada alam dan seni. 2. Defi nisi kata fi lsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa “fi lsafat” adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manu-sia secara kritis. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sedikit sikap skeptis yang mempertanyakan segala Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar fi lsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi fi lsuf-fi lsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Dewasa ini fi lsafat biasa dibagi menjadi dua kategori besar menurut wilayah dan menurut latar belakang agama. Ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan fi lsafat dengan agama. Nama-nama beberapa fi osof Timur Tengah Avicenna Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran Lingkup Estetika 13aliran romantisme; kalau boleh disebut begitudan Averroes. Filsafat Islam merupakan fi lsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Fil-safat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan fi lsafat Filsafat Barat meliputi metafi sika, epistemologi, aksiologi, etika moral dan estetika. Estetika adalah salah satu cabang fi lsafat. Secara sederha-na, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa Keindahan berasal dari bahasa Latin bellum, Beau Prancis, bello Itali, Spanyol, beauty Ingris yang berarti kebaikan dan kebenaran. Dalam artian ini pengertian keindahan menjadi sangat luhur dan Nilai estetik terdapat pada 1 Seni rupa garis, bentuk, warna, tekstur, ruang,cahaya; 2 Seni tari gerak, tempo, irama; 3Seni musik suara, metrum, irama; dan 4 Seni drama dialog, ruang, Teori-teori dalam estetika meliputi teori bentuk, teori pengungkapan, teori metafi sik, teori prikologis dan teori DAN PELATIHANTes FormatifJawablah pertanyaan di bawah ini dan jelaskan secara rinci!1. Apa pengertian estetika menurut para tokoh? Sebutkan minimal 3 saja dan berikan penjelasannya!2. Apakah perbedaan antara fi lsafat, Timur – Barat, Islam dan Kristen?3. Apa hubungan antara nilai estetika dan seni? Jelaskan!4. Sebutkan beberapa tokoh fi lsuf terkenal dan karya-karyanya!5. Sebutkan nilai-nilai estetis yang terdapat dalam seni rupa, musik, tari dan teater!Latihan1. Lakukan diskusi mengenai pengertian estetika menurut masing-masing orang setelah memahami perngertian estetika!2. Buatlah tulisan mengenai pendapat anda mengenai materi yang telah didapat dalam sebuah kumpulan esai makalah! 14 Dasar-dasar MusikRUJUKANDharsono. 2007. Kritik Seni. Bandung Rekayasa SainsJakob Sumardjo 2000. Filsafat Seni. Bandung ITB-oo0oo- Seni dan esetetikanya tumbuh melalui beberapa periode, hal ini umumnya disebut periodisasi. Mengetahui estetika suatu seni merupakan hal yang penting untuk diketahui karena berhubungan langsung dengan kultur dan demografi masyarakat pada waktu tersebut. Dalam estetika sejarah estetika, periode menjadi ciri khas fi lsuf dengan mazhabnya sendiri, ada yang memandang seni sebagai sebuah keindahan saja, ada juga yang melihat dari sisi yang lebih luas, inilah fi lsafat seni. Pada akhirnya para seniman akan memilih mana fi losofi yang sesuai dengan sudut pandangnya sendiri. Filosofi merupakan “agama” bagi seorang seniman, hal ini tidak dapat dipisahkan dari gaya mereka dalam berkarya dan biasanya diturunkan ke beberapa bab ini, anda dilatih untuk dapat mengetahui dan menyebutkan periode estetika secara garis besar berdasarkan tokohhnya. Setelah mempelajari periodisasi ini mahasiswa diharapkan mampu1 Menjelaskan fi losofi masing-masing tokoh atau fi lsuf2 Mengetahui siapa saja tokoh fi lsuf terkenal3 Melakukan penilaian estetika terhadap sebuah karya seni4 Membedakan ilmu estetika normatif dan positifUntuk mencapai tujuan tersebut, anda harus melakukan studi literatur terhadap masing-masing fi lsuf, sehingga dapat dengan jelas mengetahui apa dan bagaimana seorang fi lsuf di zamannya. Segala permasalahan dalam BAB 2PERTUMBUHAN ESTETIKA 16 Dasar-dasar Musikbab ini harus melalui proses diskusi untuk saling berbagi pengetahuan berdasarkan periodenya. Latihan dignnakan sebagai bahan kajian dalam diskusi referensi disajiakn di akhir bab ini untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa, buku apa saja yang dapat dijadikan rujukan lain dan bahan pengayaan. Selamat belajar dan membaca!Pertumbuhan estetika secara garis besar dibedakan kedalam 3 periode1. Periode platonik atau dogmatis,2. Periode kritika,3. Periode PERIODE PLATONIS ATAU DOGMATISMasa pertumbuhan periode dogmatis berlangsung sejak sokrates hingga Baumgarten. Sokrates adalah perintis, Aristoteles ialah penerus Plato yang terkenal dengan dewa estetika. Ketiga orang besar diantara ahli fi lsafat Yunani yang meletakkan fondamen pertama tentang estetika yaitu Sokrates, Plato, dan istilah estetika diartikan fi safat keindahan, maka sejarah keindahan berarti sejarah fi lsafat keindahan. Jika sejarah fi lsafat seni digambarkan sebagai pohon fi lsafat, maka fi lsafat Plato sebagai batang dari segala akar estetika. Filsfat seni bagi Plato sebenarnya merupakan gagasan idealisme itu sendiri The man who only loves beautiful is wide awake. “ Orang yang hanya mencintai barang cantik adalah bermimpi dan hanya orang yang mengetahui keindahan mutlak yang benar-benar memiliki”. Aristoteles berbeda dengan gurunya, dalam beberapa hal, estetika merupakan penyusunan/pengorganisasian unsur-unsur sistematik terhadap fi lsafat Plato. Dalam kata lain bahwa estetika merupakan pengejawantahan dari ide Plato, yang diterjemahkan dalam bentuk terstruktur dan tersistematik. Plato belum berhasil memberi defi nisi keindahan dengan tepat, sedangkan Aristoteles telah memberikan batasan tersendiri atas keserasian bentuk yang setingi-tinginya. Ia sudah mementingkan pandangan manusia seperti apa adanya di dalam kenyataan dan bagaiman seharusnya. Ciri khas seni yang mengupas alam dari hakekat yang sebenarnya ia merupakan imitasi, yang membawa pada kebaikan yang berarti juga mengubah. Plato dan Aristoteles sependapat bahwa karakter seni harus mewujudkan kenyataan sehingga Pertumbuhan Estetika 17Karena keindahan yang berlebihan, menjadi seolah-olah tidak nyata. Keduanya menginginkan keteladanan,ritme, harmonis, persenyawaan, gradasi, unity. Semuanya dapat dikembalikan pada keindahan yaitu pengaturan/pengorganisasian. Kalau Plato berjalan tanpa menggunakan metode untuk menuju keindahan terbatas, sedangkan Aristoteles bertolak pada simbolisme keindahan. PERIODE KRITIKA ȍREVOLUSI KOPERNIK DALAM FILSAFAT KANTȎEstetika pernah mengalami krisis dan terancam kehancuran tak kala mucul penggemar ilmu seni yang mengarah pada estetika sebagai bahasan teknis. Apa bila periode dogmatis yang masa pertumbuhannya berlangsung sejak sokrates hingga Baumgarten 1714-1762, yang kemudian dikenal dengan istilah “estetika” sebagai fi lsafat keindahan. Peride kritika berangkat sesudah baumgarten sampai wafatnya Kant 1904 dan berimbas setelah Periode Kritika Sebelum KantGerakan fi lsafat sebelum kant berkisar pada dua gerakan, yaitu rasionalisme Leibniz oleh Baumgarten, dan sensualisme oleh Burke. Kant berusah merukunkan kedua aliran tersebut. Akan tetapi Descrates telah mengubah haluan fi lsafat umum dari objektivisme kearah yang subjektif dan realatif sebagai tanda dibukanya zaman baru didalam sejarah pemikiran murni. Estetika menurut Kant dapat dikatakan sebagai terjemahan subjektif terhadap estetika Leibniz. Teori estetika telah menghidupkan kembali beberapa konsepsi lama, seperti simbolisme, vitalisme, teologisme yang bertentangan dengan Descrates. Tetapi ia juga justru memperdalam dan menyempurnakan apa yang masih tampak dangkal dalam fi lsafat Descrates. Wujud menurut Leibniz merupakan lapisan-lapisan yang bertingkat-tingkat, terdiri dari makhluk hidup yang membentuk kesatuan yang seragam. Akan tetapi alam ini tidak lain dari gambaran tentang pengamatan kita ada satu, disana ada banyak; dan keindahan alam pada hakekatnya adalah pencerminan dari keseragaman yang terdapat di dalam diri Kaimes sependapat dengan Burke, mengemukakan bahwa pengalaman mengenai suatu emosi walaupun menyedihkan, seperti 18 Dasar-dasar Musikrasa takut atau kesengsaraan simpatis, adalah menyenangkan. Perang, bencana alam adalah menyedihkan, tetapi kita senang melihat mendengar beritanyadan senang melihat gambaran berkecamuknya,di dalam sandiwara maupun surat-surat kabar. Kejadian yang paling dahsyat dan mengerikan justru paling mengesankan dan menggembirakan. Disini bentuk antitesa dari aliran platonis, karena yang penting bukan keindahan tetapi selera manusia, dan benih-benih romantisme mulai disebarkan oleh Kant. Ada pertentangan yang terjadi sebelum Kant mengenai idea tentang adanya “selera subjektif”, satu pihak sebagai bahan perasaan yang terdiri dari segala apa yang terdapat di dalam rasa, seperti ketidak pastian, kekhususan, dan penyusunan baru, serta dipihak lain mengenai ide tentang adanya selera lain yang bersifat universal. Periode Kritika – KantPertentangan sebelum Kant mengenai idea tentang adanya selera subjektif sebagai bahan perasaan di satu pihak yangterdiri dari segala yang terdapat dalam rasa, seperti ketidak pastian, kekhusussannya oleh penyusunan baru, dan dipihak lain mengenai idea tentang adanya “ selera lain yang bersifat universal dan pasti”. Idea mengenai selera perasaan ini berkesudahan pada kesenangan dan terkadang pada penilaian, sehingga akhirnya selera itu sendiri tidak mempunyai apa-apa. Filsafat Kant mempunyai ciri yang khusus, yaitu ditemukannya “ kritik ketiga” yang merupakan suatu teori baru mengenai selera. Selera tidak lagi sekedar penilaian perasaan akan tetapi lebih pada hal yang bersifat universal, pasti, berdasar emosi. Ada empat pertimbangan estetika menurut Kant1. Penilaian terhadap selera perasaan dari segi kualitas, yaitu suatu per-aaan yang tidak bertujuan apapun. Bahwa selera ialah kemampuan un-tuk memberikan putusan senang atau tidak senang atas suatu objek atau perbuatan tertentu dengan syarat bahwa putusan tersebut bebas dari tujuan. Objek dari rasa puas ini di sebut indah. 2. Pertimbangan mengenai keputusan selera dari segi kuantitas. Sehingga keindahan adalah yang mendatangkan kesenangan dengan menyelu-ruh dan tidak berkonsepsi. Pertumbuhan Estetika 193. Pertimbangan mengenai putusan selera dari segi hubungan, konsepsi tentang adanya hubungan tujuan pada objek tetapi tujuan itu tidak ber-wujud dengan Pertimbangan putusan selera menurut arahnya, putusan selera harus subjektif, akan tetapi terwujud dalam bentuk objektif takkala dijangkau oleh indera bersama. Keindahan diakui sebagai objek pemuasan darurat yang tidak estetis menurut Kant berada pada keselarasan pikiran imajinasi. Keselarasan inilah yang melahirkan tujuan yang tidak bertujuan selain mewujudkan rasa keindahan. Seni itu sendiri menurut Kant ialah penciptaan sadar terhadadap objek-objek yang menyebabkan orang yang mengenangnya merasa seolah objek-objek tersebut dicipta tanpa Periode Kritika Sesudah KantPengikut Kant hampir sepakat dengan bahasan bahwa selera tidak lagi sekedar penilaian perasaan akan tetapi lebih pada hal yang bersifat universal, pasti, berdasar emosi. Penerus Kant yang menonjol ialah Schiller, Schelling, Hegel, dan Schoupenhauer. Schiller memulai bahwa seni adalah kegiatan dan permainan yang indah. Hal ini merupakan pertemuan antara ruh dan alam, atau materi dan forma, karena keindahan adalah hidup atau gambaran yang hidup. Pengalaman estetis yang mampu membawa kita kepada alam yang tidak menegaskan bahwa seni bukan sekedar alat fi lsafat tetapi sumber yang sesungguhnya. Fisafat dilahirkan dari syair, maka akan tiba satu saat dimana ia akan kembali ke induk yang pernah ia lepaskan. Menurut Hegel, keindahan adalah idea yang terwujud di dalam indera. Maka materi seni tak lain adalah idea, sedang bentuknya terdapat dalam gambaran inderawi dan khayali. Agar dua sisi ini tergabung di dalam seni, materi harus sesuai dalam perubahan menjadi objek seni. Akan tetapi pikiran seniman tidak selalu bersifat abstrak. Taraf kehidupan rohani tertinggi ialah ruh mutlak. Bila ruh telah mencapai tinkat ini, maka ia akan berubah menjadi kesadaran yang memahami idealisme objek kenyataan, idealisasi segala sesuatu dengan ruh mutlak tadi. Disinilah kesadaran berpadu satu dengan perantaraan subjektifi tas kesadaran dan tercermin di dalam ruh 20 Dasar-dasar Musikmutlak yang merata di segala hal yang terdapat dalam kehidupan yang tak terbatas. Ketiga tahap perjalanan jiwa kemanusiaan dalam mencari ruh mutlak ialah seni, kemudian agama, dan selanjutnya fi lsafat. Menurut Hegel, apabila seni mencapai tujuan terakhirnya, maka ia akan ikut serta bersama-sama agama dan fi lsafat dalam menafsirkan dan menjelaskan unsur ketuhanan, juga terhadap sebagian besar hajat kemanusiaan yang sangat mendalam dan luas sekali. Akan tetapi ia akan mencapai kesempurnaan di dalam ilmu pengetahuan. PERIODE POSITIFPemikiran fi lsafat membedakan antara dua macam ilmu pengetahuan; ilmu positif yang mempelajari fenomena alam dengan menafsirnya menurut cara tertentu. Ilmu normatif mempelajari nilai-nilai kemanusiaan seperti kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Ilmu positif bersandar pada eksperimental dan ilmu normatif menggunakan akal murni dan normatif terbagi menjadi tiga , yaitu1. Logika dengan objek kebenaran2. Etika dengan objek kebaikan,3. Estetika dengan objek keindahan. Estetika tidak hanya terbatas mengenai keindahan dan kecantikan tetapi juga menyangkut fi lsafat seni secara Pertumbuhan estetika secara garis besar dibedakan kedalam 3 periode 1 Periode platonik atau dogmatis; 2 Periode kritika; 3 Periode Posi-tif2. Masa pertumbuhan periode dogmatis berlangsung sejak sokrates hing-ga Baumgarten. Sokrates adalah perintis, Aristoteles ialah penerus Plato yang terkenal dengan dewa estetika. Ketiga orang besar diantara ahli fi l-safat Yunani yang meletakkan fondamen pertama tentang estetika yaitu Sokrates, Plato, dan Jika istilah estetika diartikan fi safat keindahan, maka sejarah keindahan berarti sejarah fi lsafat keindahan. Jika sejarah fi lsafat seni digambarkan Pertumbuhan Estetika 21sebagai pohon fi lsafat, maka fi lsafat Plato sebagai batang dari segala akar estetika. Filsfat seni bagi Plato sebenarnya merupakan gagasan ide-alisme itu sendiri The man who only loves beautiful is wide awake. “ Orang yang hanya mencintai barang cantik adalah bermimpi dan hanya orang yang mengetahui keindahan mutlak yang benar-benar memiliki”.4. Ada empat pertimbangan estetika menurut Kanta. Penilaian terhadap selera perasaan dari segi kualitas, yaitu suatu peraaan yang tidak bertujuan apapun. Bahwa selera ialah kemam-puan untuk memberikan putusan senang atau tidak senang atas suatu objek atau perbuatan tertentu dengan syarat bahwa putusan tersebut bebas dari tujuan. Objek dari rasa puas ini di sebut indah. b. Pertimbangan mengenai keputusan selera dari segi kuantitas. Se-hingga keindahan adalah yang mendatangkan kesenangan dengan menyeluruh dan tidak Pertimbangan mengenai putusan selera dari segi hubungan, kon-sepsi tentang adanya hubungan tujuan pada objek tetapi tujuan itu tidak berwujud dengan tegas. d. Pertimbangan putusan selera menurut arahnya, putusan selera harus subjektif, akan tetapi terwujud dalam bentuk objektif ketika dijangkau oleh indera bersama. Keindahan diakui sebagai objek pemuasan darurat yang tidak DAN PELATIHANTes FormatifJawablah Pertanyaan di bawah ini dan uraikan secara rinci!1. Bagaimana periodisasi pertumbuhan estetika secara garis besar? Jelas-kan!2. Apa yang membedakan idiologi Plato dengan Aristoteles?3. Apa yang dimaksud dengan periode positif?4. Apa saja pertimbangan estetika menurut Kant?5. Jelaskan konsep keindahan menurut anda!LatihanBuatlah studi lanjutan menggunakan referensi lain buka lain dan kembangkan menjadi bahan diskusi kelompok! 22 Dasar-dasar MusikRUJUKANDarsono Sony Kartika. 2007. Estetika. Bandung Rekayasa SainsJakob Sumardjo 2000. Filsafat Seni. Bandung ITB_____________ 2006. Estetika Paradox. Bandung Sunan Ambu Press-oo0oo- E stetika tidak terlepas dari proses memahami. Memahami harus dilakukan jika kita telah melakukan analisis yang dalam mengenai hal yang berhubungan dengan seni. Dengan kata lain, sebelum kita menentukan pemahaman estetis sebuah karya seni, tahap awalnya adalah mengapresia terlebih dahulu karya seni tersebut. Apresiasi adalah menghargai, hanya itu saja kah? Tentu hal ini sangatlah umum jika menggunakan kacamata konvensional. Dalam mengapresiasi tidak hanya dibutuhkan sebuah indera mata dan telinga saja, tetapi juga proses penafsiran akan suatu standar seni. Kita akan memiliki standar penilaian jika telah melakukan banyak apresiasi terhadap karya bab ini dipaparkan mengenai pemahaman mengenai apatu estetika menurut pandangan beberapa fi lsuf. Kajian tersebut dipaparkan ke dalam lingkup materi 1 antara pemahaman dan penikmatan 2 nadangan Tosloy dalam estetika 3 Eli Siegel dalam konteks estetika realitas 4 Monroe Beardsley dalam pandangan kreativitas 5 De Witt H. Parker dalam teori bentuk sebuah mempelajari isi dari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat1 Membedakan antara kajian teori estetika2 Memahami konsep estetika menurut pemahaman penggagasnya3 Melihat seni bukan hanya sebagai produk tekstual 4 Berkarya dengan menggunakan dasar estetika yang mumpuniBAB 3PEMAHAMAN ESTETIKA 24 Dasar-dasar MusikPemahaman estetik dalam seni, bentuk pelaksanaannya merupakan apresiasi. “Istilah apresiasi berasal dari kata latin appretiatus yang merupakan bentuk past participle yang artinya to value at price atau penilaian pada harga. Dalam bahasa inggris disebut appreciation atau artinya penghargaan” Bahari, 2008 175 Apresiasi seni merupakan proses sadar yang dilakukan penghayat dalam menghadapi dan menghayati karya seni. Apresiasi tidak sama dengan penikmatan, mengapresiasi adalah proses untuk menafsirkan sebuah makna yang terkandung dalam karya seni. Seorang pengamat yang sedang memahami karya sajian maka sebenarnya ia harus terlebih dahulu mengenal struktur organisasi atau dasar-dasar penyususunan dari karya yang di ANTARA PEMAHAMAN DAN PENIKMATANKajian apresiasi seni atau pemahaman, sering dikacaukan dengan pemakaian istilah dan pengertian yang terjadi antara apresiasi atau pemahaman dengan penikmatan karya estetik. Pemahaman atau apresiasi memiliki dimensi logis, sedangkan penikmatan sebagai proses psikologis, kurang memiliki asfek logis. Apresiasi menuntut keterampilan dan kepekaan estetik untuk memungkinkan seseorang mendapatkan pengalaman estetika dalam mengamati karya seni. Pengalamam estetik bukanlah sesuatu yang mudah muncul atau mudah diperoleh, karena untuk semua itu memerlukan pemusatan atau perhatian yang estetika dari seseorang adalah persoalan psikologis. Seseorang tidak hanya membahas sifat-sifat yang merupakan kualita dari benda estetik, melainkan juga menelaah kualitas abstrak dari benda estetik, terutama menguraikan dan menjelaskan secara cermat, dan lengkap dari semua gejala psikologis yang berhubungan dengan karya TOLSTOY DALAM ESTETIKA SENIKeindahan perlu untuk dipahami dan punya arti penting terhadap perasaan. Aktifi tas tersebut dilakukan untuk menguji aktivitas itu sendiri. Keindahan dapat ditangkap bergantung atas kesan yang ditangkap, dan tidak semata-mata adanya hubungan dengan kesenangan kita untuk mendapatkan sesuatu dari keindahan itu sendiri. Jika tujuan semua aktivitas semata-mata untuk menggambarkan kesenangan itu sendiri, maka defi nisi seni Pemahaman Estetika 25akan menjadi sulit dimengerti. Tetapi kenyataan yang terjadi bahwa seni merupakan usaha untuk menggambarkan menggambarkan seni dengan tepat, pertama-tama harus berhenti dalam mempertimbangkan keindahan sebagai makna dari kesenangan. Aktivitas seni dalam membangun diri merupakan sesuatu perasaan yang pernah di alaminya, dan setelah itu dengan perantaraan bentuk, warna, bunyi atau bentuk-bentuk yang diekspresikan dengan kata-kata dapat mengubah keberadaan tersebut sedemikian rupa sehingga orang lain dapat mengalami hal yang sama. Seni adalah aktivitas manusia yang di dalamnya mengandung kenyataan tersebut bahwa seseorang dengan sadar lewat pertolongan simbol-simbol eksternal tertentu. Dia menyatakan perasaan yang pernah di alaminya kepada orang lain tersebut lalu timbul oleh perasaan tersebut dan juga mengalaminya. Derajat tingkat keterlibatan perasaan dalam seni tergantung pada kondisi masing-masing. Tingkat pemindahan perasaan dalam seni bergantung pada tiga kondisi, yaitu1. Semakin besar ciri khas pribadi, lebih sedikit perasaan yang di Semakin besar kerapian pribadi, lebih sedikit perasaan yang Kejujuran seniman, yaitu kekuatan seniman yang merasa emosinya ter-pancar. Kekuatan individu perasaan dalam memancarkan, dapat diartikan sebagai sesuatu yang sudah dapat mengungkapkan sesuatu kepada penghayat. Totalitas merupakan sesuatu yang dapat diterima dan dirasakan oleh penghayat secara bermakna sebagai komunikasi. Seni adalah seperti orang berpidato. Seniman mengharapkan tidak harus berhasil mengekspresikan perasaannya, tetapi juga memindahkan perasaannya. Seni untuk semua orang tanpa terkecuali. Seni mendapatkan sumbernya dari emosi yang dikumpulkan kembali dan dikontemplasikan sehingga sedikit demi sedikit timbul dan benar-benar merupakan ada di dalam hati. Seni diharapkan dapat dimengerti dan dapat berkomunikasi dengan sempurna. Tujuan seni yang baik dan benar sangat penting bagi individu maupun masyarakat, karena merupakan makanan batin. Terutama untuk pertahanan diri dari segala sesuatu yang membahayakan batin kita. 26 Dasar-dasar ELI SIEGEL DALAM ESTETIKA REALITASElisiegel mengajukan 15 pokok-pokok kesatuan dari hal-hal yang berbeda, antara lain, yaitu kebebasan dan keteraturan, persamaan dan perbedaan, kesatuan dankeragaman, impersonal dan personal, alam semesta dan objek, logika dan emosi, kesederhanaan dan kompleksitas, kontinuitas dan diskontinuitas, kedalaman dan permukaan, ketenangan dan energi, berat dan ringan, outline dan warna, gelap dan terang, kesantaian dan keseriusan, kebenaran dan dasarnya rumusan Eli siegel sudah pernah disinggung oleh para fi lusuf masa lampau, hanya saja para fi lusuf sebelumnya belum merumuskan secara menyeluruh. Eli siegel berpendapat bahwa seni adalah kehidupan, seni adalah hidup. Karya seni yang hidup menurutnya adalah kesatuan dari hal-hal yang bertentangan. Seni adalah manusia dalam suatu posisi mengesahkan kehidupan dengan melihat dan mengesahkan relasinya dengan sesuatu, dan apabila hal itu dilakukan, kehidupan dibuat lebih hidup. Bagi seni hal ini dimulai dengan sambutan deklarasi MONROE BEARDSLEY DALAM TEORI KREATIVITASMonroe Beardsley menjelaskan adanya 3 ciri yang menjadi sifat-sifat membuat baik indah dari benda-benda estetis pada umumnya. Ketiga ciri tersebut adalah1. Kesatuan unity ini berarti bahwa benda estetis ini tersusun secara baik atau sempurna Kerumitan complexity. Benda estetis atau karya seni yang bersangku-tan tidak sederhana sekali, melainkan kaya aka nisi maupun unsur-unsur yang sling berlawanan ataupun mengandung perbedaan- perbe-daan yang Kesungguhan intensity. Suatu benda estetis yang baik harus mempu-nyai suatu kualita tertentu yang menonjol dan bukan sekedar sesuatu yang kosong. Tak menjadi soal kualitas apa yang dikandungnya mis-alnya suasana suram atau gembira, sifat lembut atau kasar, asalkan merupakan sesuatu yang intensif atau sungguh-sungguh. Pemahaman Estetika De Witt H. Parker dalam Teori Bentuk Estetika Karya seni adalah sarana kehidupan estetis, maka dengan berkarya seni kemampuan dan pengalaman estetik menjadi bertambah kental dan menjadi milik bersama sebagian dari nafas dan jiwa masyarakat. Demikian juga tiap karya seni menjadi eksperimen baru yang menyebabkan ungkapan seni dari kehidupan ke taraf semakin tinggi, jelas bahwa suatu konsep yang lengkap tentang kesenian yang harus meliputi keawetan dan komunikasi. Defi nisi tentang seni hanya akan terpenuhi jika bias mengungkap nilai seni. Satu sumber nilai adalah kenikmatan yang tersusun dari warna, garis dan bentuk, bunyi kata atau nada, dengan irama dan hubungan-hubungan. Selanjutnya sumber yang nyata sekali bagi nilai seni adalah khayalan benda dan peristiwa yang biasanya menimbulkan kenikmatan. Bepangkal pada arti yang dikandung oleh bentuk medium, dan seniman dapat menganyam impian-impian mengenai hal yang karya seni sebenarnya lebih kompleks dari setiap kesan yang ditangkap dari setiap deskripsi, sebab kesatuan itu bukan hanya ada diantara unsure saja, melainkan juga diantara dua aspek pada setiap unsur dan secara keseluruhan bentuk dan isi. Kesatuan diantara medium, pikiran dan perasaan apapunyang menjelma padanya, inilah kesatuan pokok dalam segala macam ungkapan yang terdapat pada enam azas, yaitu 1. Azas Kesatuan The principle of organic unity2. Azas Tema The principle of theme3. Azas Variasi Menurut Tema The principle of themayic variation4. Azas Keseimbangan The principle of balance5. Azas Perkembangan The principle of evolution6. Azas Tata Jenjang The principle of hierarchyDemikian keenam azas menurut Parker yang diharapkan menjadi unsur-unsur dari apa yang dapat dinamakan suatu logika tentang bentuk estetis A logic of aesthetic formRANGKUMAN1. Apresiasi seni merupakan proses sadar yang dilakukan penghayat dalam menghadapi dan menghayati karya seni. Apresiasi tidak sama 28 Dasar-dasar Musikdengan penikmatan, mengapresiasi adalah proses untuk menafsirkan sebuah makna yang terkandung dalam karya Apresiasi menuntut keterampilan dan kepekaan estetik untuk memung-kinkan seseorang mendapatkan pengalaman estetika dalam mengamati karya seni. Pengalamam estetik bukanlah sesuatu yang mudah muncul atau mudah diperoleh, karena untuk semua itu memerlukan pemusatan atau perhatian yang estetika dari ses-eorang adalah persoalan Seni bermakna sebagai komunikasi. Seni adalah seperti orang berpidato. Seniman mengharapkan tidak harus berhasil mengekspresikan perasaa-nnya, tetapi juga memindahkan Monroe Beardsley menjelaskan adanya 3 ciri yang menjadi sifat-sifat membuat baik indah dari benda-benda estetispada umumnya. Ketiga ciri tersebut adalah kesatuan , kerumitan dan Kesatuan pokok dalam segala macam ungkapan yang terdapat pada enam azas menurut De Witt H. Parker, yaitu a. Azas Kesatuan The principle of organic unityb. Azas Tema The principle of themec. Azas Variasi Menurut Tema The principle of themayic variationd. Azas Keseimbangan The principle of balancee. Azas Perkembangan The principle of evolution f. Azas Tata Jenjang The principle of hierarchyTUGAS DAN PELATIHANTes FormatifJawablah pertanyaaan di bawah ini dan berikan penjelasannya secara rinci!1. Jelaskan hubungan antara pengalaman estetis dengan apresiasi!2. Apa keterkaitan pemahaman dengan penikmatan?3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemindahan perasaan dalam seni?4. Sebutkan dan jelaskan 6 azas ungkapan kesatuan menurut Parker!5. Apa maksud dari ungkapan seni sebagai sebuah komunikasi? Pemahaman Estetika 29Latihan1. Diskusikan mengenai hubungan hal-hal di bawah ini dan berikan pan-dangan anda sendiri!Apresiasi PenikmatanPenilaian SeleraRUJUKANNooryan Bahari. 2008. Kritik Seni. Yogyakarta Pustaka PelajarDarsono Sony Kartika. 2007. Estetika. Bandung Rekayasa SainsJakob Sumardjo 2000. Filsafat Seni. Bandung ITB-oo0oo- Dunia seni merupakan dunia sosial, karena seni merupakan ranah lingkup social yang sangat erat kaitanya dengan manusia dan bagaimana hubungan antar pencipta seni dan penikmat dibangun. Oleh karena itu sering terjadi kesalahan persepsi antara memahami seni sebagai sebuah estetika atau hal lain. Dalam cabang ilmu seni seni rupa, tari, musik, drama tentu memiliki pemahaman estetika yang masing-masing berbeda, karena produknya berbeda, cara memuat karyanya pun berbeda. Memahami seni rupa misalnya, tidak terbatas pada penyajian bentuk yang yang unik dan memukau saja, tetapi harus memahami dahulu mengenai konsep garis, warna, tekstur dan lain-lain. Hal ini yang akan memberikan penguatan terhadap pelaku dan penikmat seni itu menilai saja membutuhkan ilmu. Ilmu yang digunakan tidak terbatas hanya untuk kebutuhan seni itu sendiri tetapi lebih luas lagi untuk memberikan pemahaman bahwa seni itu luas jangkauannya. Jika ingin memahai sebuah seni maka harus memahami mengenai struktur seni itu terlebih dahulu dan mengetahui unsur-unsur yang ada didalamnya. Barulah kita bisa berpendapat bahawa seni itu indah, estetis, bermakna dan bab ini dipaparkan mengenai struktur yang terdapat dalam seni, yaitu 1 unsur-unsur seni rupa sebagai sebuah dasar pemikiran struktur 2 dasar-dasar penyusunan 3 Hukum-hukum dalam penyusunan, dan 4 estetika seni tari. Setelah menyelesaikan isi bab ini mahasiswa diharapkan dapatBAB 4STRUKTUR SENI TATA SUSUN SENI 32 Dasar-dasar Musik1 Mengetahui dasar pembentukkan seni rupa2 Unsur-unsur yang terkandung dalam seni rupa3 Memaknai tari sebagai sebuah bentuk sajian4 Mengapresiasi karya seni rupa dan tari secara utuh5 Membuat karya seni yag sesuai dengan estetikanyaSeni pada mulanya adalah proses dari kreativitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, karena masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, sehingga dapat dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk . Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk karya seni melalui media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. UNSURǧUNSUR RUPAUntuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur Seni Rupa atau lebih lazim disebut sebagai Unsur Rupa atau Unsur Desain memang perlu dilakukan beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah Garis, Raut, Warna, Tekstur, Ruang dan Gelap Terang. Garis Vertikal Garis Diagonal Garis Horisontal Struktur Seni Tata Susun Seni 33Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nusansa bagi terciptanya karya seni, dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan. Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis warna diklasifi kasi ke dalam jenis Warna Primer, Warna Sekunder, Warna Tersier. Warna Primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain, warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur warna-warna lain. seperti merah, kuning, biru. Warna Sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna Primer. misalnya warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi warna orange. Warna Tersier Adalah pencampuran dari dua warna sekunder. merah BiruKuningOranye UnguHijauGambar Diagram warna primer, Sekunder, dan TersierTekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang di tangkap oleh mata itu kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Kita dapat menentukan halus kasarnya suatu permukaan juga dapat merasakan kualitas permukaan 34 Dasar-dasar Musikantara kertas, kain, kaca, batu, kayu. Sedangkan pada tektur semu kesan yang di tangkap oleh mata tidak sama dengan kesan yang di tangkap oleh perabaan. Dalam bidang seni rupa, unsur ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama jenisnya misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran ke dua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas sedangkan lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika ke dua lingkaran itu berimpit akan memberi kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberi kesan ruang yang jauh. Gambar Gambar bentuk selindris Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak kena cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal akan memberi kesan gelap sementara goresan pensil yang ringan-ringan akan memberi kesan lebih terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui teknik arsir yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik, semakin rapat akan menghasilkan kesan semakin gelap demikian sebaliknya. Struktur Seni Tata Susun Seni DASARǧDASAR PENYUSUNAN Penyusunan dari unsur-unsur estetik merupakan prinsip pengorganisasian unsur dalam karya seni. Hakekat suatu penyusunan yang baik, jika suatu proses penyusunan unsur pendukung karya seni, senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip komposisi harmoni, kontras, unity, balance, simplicity, aksentuasi, dan proporsi. Prinsip dasar tersebut kadang saling terkait satu dengan yang lain, sehingga sulit dipilahkan, namun kehadirannya secara dalam suatu karya penyusunan akan memberika hasil yang dpat dinikmati dan Paduan Harmoni SelarasHarmoni atau selaras adalah susunan unsur-unsur seni rupa yang senada atau kombinasi dari bagian – bagian yang Paduan KontrasKontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam, semua matra sangat berbeda, gelombang panjang dan pendek, tanggapan halus maupun kasar, dengan alat raba menimbulkan sensasi yang menarik perhatian. Kontras merangsang minat, kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencapaian bentuk. Tetapi perlu diingat bahwa kontras yang berlebihan dapat merusak komposisi. Paduan Irama RepetisiRepitisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Repitisi atau pengulangan adalah selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang dan Paduan Gradasi Harmonis Menuju KontrasGradasi merupakan sistem paduan dari laras menuju kontras, dengan meningkatkan masa dari unsur yang dihadirkan. Gradasi merupakan keselarasan yang dinamik, dimana terjadi perpaduan antara kehalusan dan kekasaran yang hadir bersama seperti halnya kehidupan. Gradasi dapat menggambarkan susunan yang monoton menuju dinamika yang menarik. 36 Dasar-dasar HUKUM PENYUSUNAN SENI RUPAPrinsip-prinsip seni rupa adalah pertimbangan pertimbangan yang dipergunakan dalam penyusunan unsur-unsur seni rupa. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikuta. KesatuanAdalah kesan yang timbul dari unsur – unsur seni rupa yang terpadu, menjadi satu bentuk yang menghasilkan suatu ungkapan b. KeselarasanAdalah susunan unsur-unsur seni rupa yang senada atau kombinasi dari bagian – bagian yang Keseimbangan1. Kesimbangan Formal semetris adalah keseimbangan yang di-peroleh antar bagian bagiannya selalu sama. 2. Kesimbangan Non formal asimetris adalah keseimbangan yang diperoleh antar bagian –bagiannya tidak sama tetapai tetap seim-bang. d. Irama Irama adalah kesan gerak yang ditimbulkan dari perpaduan unsur seni rupa. Ada tiga kemungkinan teradinya irama1. Karena Pengulangan unsur yang sama dengan teratur dengan jarak dan bentuk yang sama. 2. Karena perbedaan ukuran atau bentuk yang teratur secara berkelan-jutan. 3. Karena Perbedaan jarak ruang antar bentuk atau bidang yang se-laras secara terus Penekanan Penekanan yang dimaksud adalah adanya sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam karya yang dibuat. Ada beberapa cara untuk membuat penekanan, yaitu1. Pengelompokan obyek-obyek tertentu 2. Penggunaan warna yang paling menonjol atau dominan 3. Penerapan ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dibanding uku-ran Pemberian bentuk yang berbeda dari bentuk lainnya Struktur Seni Tata Susun Seni 375. Pengaturan unsur dengan posisi atau letak yang Pemberian bahan atau tekstur yang berbeda f. Proporsi atau PerbandinganMerupakan perbandingan diantara bagian - bagian dalam satu bentuk yang Proporsi antar bagian dalam satu ESTETIKA SENI TARIMenurut Hunter Mead, nilai estetis dapat dibedakan dalam tiga ragam dalam The Liang Gie, 1996 74-76, yaitu 1 Sensous ragam inderawi, yaitu keindahan yang terjadi dari warna-warni, susunan dan nada yang dicerap melalui indera; 2 Formal ragam bentuk, yaitu keindahan yang terjadi dari semua macam hubungan seperti kesamaan, kemiripan atau kontras; 3 Associative ragam perserikatan, yaitu nilai estetis yang memberi arti tertentu yang dikaitkan dengan hal-hal lain benda, ide atau kejadian misalnya suatu ingatan pernah didengar pada waktu yang pertunjukan tari, nilai estetis kategori ragam inderawi, ditinjau dari bentuk tari yaitu gerak dan koreografi , penari, warna-warni tata rias dan busana, tata pentas dan tata cahaya, serta musik iringan yang digunakan. Nilai estetis ragam bentuk, ditinjau dari kerampakan gerak penari, dan perbedaan bentuk gerak tari dalam pertunjukan. Sedangkan nilai estetis ragam perserikatan, ditinjau dari isi tari, ide garapan dan sejarah yang diangkat ke dalam karya tari, nilai budayanya, ekspresi, jiwa senimannya. 38 Dasar-dasar MusikVolket mengemukakan empat ukuran yang menjadi tanda pengenal dari karya seni secara estetis. Ukuran-ukuran tersebut menyangkut 1 Bendanya itu sendiri, dan 2 Segi subyektif yang timbul pada si pengamat. Norma-norma Volket itu yang pertama adalah Karya seni yang memuaskan, 1 mengungkapkan keserasian antara bentuk dengan isi; dan 2 sangat menarik menurut perasaan, perenungan kita terhadapnya diliputi dengan rasa puas. Disintesakan dalam seni tari, 1 Mengungkapkan keserasian antara bentuk penyajian dengan isi atau ide yang diangkat ke dalam karya tari, ada keterkaitan antara keduanya; 2 karya tari tersbut menarik perasaan dan dapat direnungkan hingga penonton diliputi oelh rasa Volket yang kedua, karya ini 1 menunjukan kekayarayaan akan hal-hal penting yang menyangkut manusia; dan 2 memperbesar kehidupan perasaan kita. Dalam seni tari, 1 ide yang diangkat dalam karya tari mengandung banyak hal, pengetahuan, pengalaman manusia; 2 karya tari memberi pengalaman batin pada penikmat. Norma Volket yang ketiga, karya ini 1 membawa masuk kita ke dalam suatu dunia khayal yang dicita-citakan; dan 2 membebaskan kita dari ketegangan atau suasana realitas sehari-hari. Dalam seni tari, 1 karya tari mengajak penikmat kea lam pikiran yang diinginkan; dan 2 karya tari yang dapat menghibur Volket yang keempat. Karya ini 1 menyajikan suatu kebulatan yang utuh; dan 2 mendorong pikiran pada perpaduan mental. Dalam seni tari, berarti 1 Karya tari menyajikan keutuhan, kesatuan, 2 Karya tari dapat mempengaruhi jiwa, perasaan oleh pakar fi lsafat Alan H. Goodman dalam The Education of Taste, British Journal of Aesthetics bahwa karya seni yang benar-benar indah selalu enak didengar dan atau sedap dipandang dalam Murgiyanto, 2002 36. Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa karya tari yang benar-benar indah selalu enak untuk ditonton, dicermati dan diresapi oleh penonton. Karya tari yang enak ditonton dibuat dengan sungguh-sungguh melalui proses penggarapan, dan ditata dengan memperhatikan memperhatikan elemen-elemen pokok tari dan harmoni keseluruhannya. Struktur Seni Tata Susun Seni 39Dikatakan oleh George Dickie dalam artikelnya Evaluating Art bahwa sebuah tarian baik jika ia memberikan pengalaman estetis yang bernilai Murgiyanto, 2002 47. Berdasarkan pendapat ini disimpulkan bahwa tolak ukur keberhasilan sebuah pertunjukan karya tari dapat dilihat dari segi penikmat atau penontonnya. Jika penonton mengalami pengalaman estetis yang bernilai ketika menyaksikan pertunjukan karya tari, maka karya tersebut dapat dikatakan obyektif dalam menilai keindahan tari menurut Lian Gie 1996 49-50 berpendapat bahwa nilai obyektif keindahan atau ciri yang menciptakan nilai estetis adalah sifat yang memang telah melekat pada benda indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Nilai obyektif didasarkan pada keindahan yang melekat pada benda indah. Menilai keindahan tari dapat dilihat melalui elemen-elemen komposisi tari dan bentuk Dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah Garis, Raut, Warna, Tekstur, Ruang dan Gelap Terang. 2. Warna Primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain, warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur warna-warna lain. seperti merah, kuning, biru. Warna Sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna Primer. misalnya warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi warna orange. Warna Tersier Adalah pencampuran dari dua warna sekunder. 3. Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang di tangkap oleh mata itu kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau Ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama jenisnya misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran ke dua lingkaran itu berbeda. 40 Dasar-dasar Musik5. Prinsip-prinsip seni rupa adalah pertimbangan pertimbangan yang di-pergunakan dalam penyusunan unsur-unsur seni rupa. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikuta. Kesatuanb. Keselarasanc. Keseimbangand. Irama e. Penekanan f. Proporsi atau Perbandingan6. Pada pertunjukan tari, nilai estetis kategori ragam inderawi, ditinjau dari bentuk tari yaitu gerak dan koreografi , penari, warna-warni tata rias dan busana, tata pentas dan tata cahaya, serta musik iringan yang DAN PELATIHAN1. Carilah video di youtube menggunakan mengenaia. Pembuatan seni rupa kriyab. Pertunjukkan tari kontemporer, tradisi dan kreasiLalu lakukan analisis berdasarkan bentuk, struktur, dan makna menggunakan kajian masing-masing ilmu seni!2. Buatlah karya seni rupa dan tari menggunakan kaidah unsur seni yang benar!RUJUKANMuriyanto, Sal. 2002. Kritik Tari Bekal dan Kemampuan Dasar. Jakarta Masyarakat Seni PertujukanThe Lian Gie. 1996. Filsafat Pusat Belajar Ilmu Berguna-oo0oo- Mempelajari estetika tidak terlepas dari fi lsafat. Secara fi losofi s, estetika memiliki ruang tersendiri. Seni rupa memiliki maka fi losofi s yang berbeda dengan seni tari. Seni rupa di Eropa dan Asia juga memiliki paradigma yang berbeda. Paradigma atau pandangan ini perlu dipahami oleh para pelaku seni dan penikmat seni untuk dapat membedakan paham yang dianut dan cara berpikir para fi lsuf untuk mengerti mengenai estetika yang sesungguhnya. Estetika berasal dari berbagai daerah dengan paham dan mazhab yang berbeda, oleh karena itu perlu dibahas mengenai pemahaman-pemahaman estetika menurut kedaerahan dan kultur bab ini akan dibahas mengenai sejarah estetika di berbagai belahan dunia dan konteks berpikir masyarakatnya yang berbeda. Mempelajari estetika tidak bisa hanya dari satu arah berpikir saja, tetapi harus dari berbagai sisi pemahaman dan persepsi. Persepsi itu yang akan digunakan untuk dapat melihat sesuatu dalam konteks global maupun lebih sempit. Setiap Negara memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi; nilai-nilai tersebut sangat erat kaitannya dengan kultur “lokal” yang dibangun dan menjadi atribut suatu daerah mempelajari mengenai berbagai estetika ketimuran, mahasiswa diharapkan mampuBAB 5ESTETIKA TIMUR 42 Dasar-dasar Musik1 Mengkonversi pemahaman estetika seni ke dalam konteks yang lebih luas dan umum2 Mampu berapresiasi sesuai dengan kapasitas objek yang diamati3 Menjelaskan perbedaan kultur dalam pemahaman estetika4 Menerapkan pemahaman estetis dalam berkaryaBerbeda dengan perkembangan estetika barat, perkembangan estetika di negara-negara timur tampaknya sudah berkembang mulai zaman primitif hingga munculnya berbagai agama besar sampai era modern. Estetika pada dasarnya sangat dinamis dengan fi losofi s dan pemikiran baru, tetapi di timur sangat statis dan dogmatis, sehingga lambat dan bahkan tidak berkembang. Meskipun demikian sulit mengatakan keunggulan masing-masing pihak. Hal tersebut karena pijakan dan latar belakang yang berbeda. ESTETIKA CINACina memiliki suatu peradaban besar di Asia. fi lsafat Konfusianisme, Budhisme, Taoisme, dan pemujaan leluhur telah memberikan warna yang khas dalam kebudayaan cina termasuk berbagai bentuk ekspresi seninya. Seni lukis dan kaligrafi telah memiliki daya tarik tersendiri dengan nilai estetisnya Karya seni kaligarfi cina Estetika Timur 43Filsuf Cina pada akhir abad V, Hsieh Ho menyusun enam prinsip dasar bagi para seniman kemudian terkenal dengan istilah canon estetika Cina, prinsip tersebut adalah sebagai berikut1. Ch’i yun sheng tung. Chi kunci, konsep energi spiritual yang mewujud-kan kesatuan harmonis atas segala sesuatu. Prinsip yang mengambar-kan bersatunya roh semesta dengan dirinya, sehingga dengan demikian ia mampu menangkap keindahan dari tao dan kemudian menampil-kan atau mewujudkan pada Ku fa yung pi. Ku fa artinya seni membaca karakter orang dengan me-lihat struktur tulangnya. Prinsip yang menggambarkan kemampuan menyerap roh chi atau roh kehidupan dengan cara mengesampingkan bentuk dan warna yang semarak, sehingga makna spiritual akan nam-pak dalam karya-karyanya. 3. Ying wu hsiang hsing. Berarti merefl eksikan objek dengan menggambar-kan bentuknya, setiap objek memiliki bentuk yang tepat, seniman harus menyesuaikan antara tema pokok dan ekspresi yang memerlihatkan visi pengamatan identitas objek yang dilukiskan di dalam semua keterpisa-han dan Sui lei fu ts’ai yang berarti suatu tipe hubungannya dengan penggunaan warna dalam seni lukis Cina tidak bersifst fungsional, tetapi lebih bersi-fat Ching ting wei chih, adalah kesatuan dan rencana yang melibatkan ten-tang susunan dan penempatan. Seni Cina menganjurkan agar mengada-kan semacam perencanaan terlebih dahulu sebelum berkarya, observa-si, pengetahuan, meditasi tidak hanya dalam hati, karena pengetahuan itu harus mengalir keujung jari dan kemudian menggetarkan pena atau kuas dalam Chuan mo I hsieh, adalah memindahkan model yang melibatkan re-produksi dan duplikatisasi. Prinsip ini adalah menduplikat karya mas-ter terdahulu. Tujuannya mengikuti dan meneruskan kepada para ahli waris, metode dan prinsip yang dikembangkan untuk menopang jiwa Tao. 44 Dasar-dasar ESTETIKA TIMUR TENGAHEstetika yang berkembang di negara-negara timur tengah berbeda dengan perkembangan estetika di belahan Negara lain. Hal ini karena masyarakat timur tengah sebelum Islam menyembah patung berhala yang berwujud makhluk hidup dan bentuk keindahan lainnya. Namun setelah Islam masuk, mereka yang menyembah patung berhala dianggap bertentangan dengan agama, demikian juga semua yang berkaitan dengan hal tersebut seperti patung dan gambar yang melukiskan makhluk hidup. Akibatnya suatu bentuk yang mirip dengan berhala, atau suatu bentuk yang bernyawa hampir tidak terdapat di Negara-negara ini. Tetapi ketatnya larangan tersebut justru memunculkan dimensi estetik simbolik yang non-naturalis. Karya-karya semacam kaligrafi , ornament geometric, arsitektur, masjid, permadani bemotif tumbuh-tumbuhan yang di stilisasi dan sejenisnya tumbuh subur serta memberi ciri khas kesenian timur tengah. ESTETIKA INDIAKonsep dasar estetika adalah naturalisme-spiritualis, bahwa pusat dan sumber keindahan terletak pada alam semesta, dan seniman harus mampu berkontemplasi untuk memahami kebesaran dan kedahsyatan alam untuk meraih nilai keindahannya. Sumardjo 200618 mengatakan bahwa secara fi losofi s, kemajuan fi lsafat sebagai dasar estetika India tidak sesubur di Barat dikarenakan manusianya lebih menyukai laku daripada ilmu. Pikiran-pikarannya ditujukan untuk memasuki pengalaman transenden, yaitu menyatu dengan tiga karakter konsep estetika India, yaitu1. Spiritualistik, semua karya seni melambangkan nilai keagamaan dan mencintai alam sebagai kesatuan kosmos. Apa yang diciptakan bukan menggambarkan sesuatu apa adanya, tetapi menggambarkan sifat-sifat ketuhanan yang melingkupi dirinya. Oleh karena itu representasi tubuh Budha dipandang sebagai gumpalan masa yang cemerlang yang tidak ada bedanya dengan Simbolistik, setiap bentuk yang hadir memiliki nilai-nilai. Adanya makna-makna dan sifat sugestif yang melebihi ungkapan artistik atau anatomis, seperti patung Budha dengan sikap mudra yang penuh per- Estetika Timur 45lambang, dewa Syiwa atau Wishnu, semuanya menyimbolkan adanya supra-human, energi spiritual, kekuasaan atau visi-visi Naturalistik, keindahan adalah alam, maka penggambaran dewa beser-ta atributnya di ambil dari benda-enda yang terdapat pada alam, seperti gunung, matahari, binatang, dan sebagainya. Gambar Orientasi estetika India terwujud dalam ESTETIKA JEPANGPandangan Budha terhadap benda-benda pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang bersifat fana; segala sesuatu itu mengandung penderitaan dan segala sesuatu itu tanpa ego. Bagi Budha benda-benda itu tidak kekal, selalu berubah. Indera kita selalu saja salah dalam mengamati benda sekitarnya. Hal ini membuat manusia hanya menatap illusi belaka, dengan demikian segala sesuatu mengandung penderitaan. Oleh karena itu pergunakan konsep kesederhanaan” mintalah segala sesuatu secukupnya”. Konsep ini mempengaruhi estetika Budhisme yang lebih menekankan pada estetika kesederhanaan. Segala sesuatu buatlah seminimal mungkin dan berkembang subur di Jepang. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan estetika. Terbukti bahwa Jepang; hal-hal yang bersifat cemerlang, meriah, kengerian, hampir tidak pernah dijumpai. Estetika jepang mengabdi pada kelembutan dan kesahajaan. Sementara itu, Barthes dalam Berger 2010 31 menggambarkan tempura sebagai sebuah refl eksi kesenian bangsa Jepang. Keuletan, kerapuhan, 46 Dasar-dasar Musiktransparansi, sifat kering, dan keinstanan seolah menginterpretasikan pola Karya seni lukis ESTETIKA ISLAMPergulatan pemahaman atas estetika Islam melampaui batas-batas kebangsaan dan kebudayaan suatu bangsa. Dengan manifestasi seninya yang memiliki kesamaan visi dan bentuknya, mengandaikan adanya prinsip-prinsip yang harus menjadi pegangan. Pemahaman terhadap seni dan keindahan harus berlandaskan dengan apa yang ada dalam Alqur’an dan Hadist, adalah suatu yang tidak bias di tawar lagi. Adanya beberapa Hadist yang memberikan sikap negatif terhadap seni, diartikan sebagai sinyal agar aktifi tas khas ini tidak membawa manusia pada jalan yang dilarang agama seperti kemusrikan, kemaksiatan, dan kehancuran moral. Berikut adalah beberapa visi estetika Islam 1. Keindahan alam pada hakekatnya merupakan cerminan dari cahaya keindahan Illahi. Hadist Nabi yang mengatakan “Tuhan Maha indah, dan menyukai keindahan”. Mengandaikan penghayatan kepada kein-dahan alam merupakan kesadaran atas kesadaran Segala ciptaan Tuhan, selalu ada tanda-tanda kebesarannya yang ada dan dapat diabadikan manusia melalui karya-karya kreatif didasarkan pada adanya dimensi spiritual yang kemudian tercermin adanya komit-men moral dalam aktualisasinya. Estetika Timur 473. Karya kemanusiaan yang berusaha mengungkapkan tanda-tanda kebe-saran tuhan, baik yang tersembunyi dalam realitas kehidupan manusia maupun dalam alam semsta,pada hakekatnya merupakan perpanjan-gan aya-ayat Tuhan itu Seni itu halal diciptakan, tetapi tidak berarti setiap bentuk ekspresi kes-enian dan setiap unsur kesenian halal. Seni sebagai saluran fi trah manu-sia adalah halal, tetapi bahan atau muatan yang dimasukkan ke dalam saluran bisa saja haram hukumnya, karena membawa kepada kemusy-rikan, kemunafi kan, dan Inspirasi yang mengagumkan dari ekspresi seni rupa islam adalah ke-tika para seniman islam merespon secara kreatif atas hadist larangan menggambarkan makhluk hidup. Visualitas artistic dari bentuk-bentuk geometris yang didasarkan ilmu pasti dalam bentuk arasbek dan ka-ligrafi merupakan imajinasi awal atas seni abstrak yang telah mengang-kat derjat seni rupa Islam. Gambar Karya seni kaligarfi 48 Dasar-dasar MusikRANGKUMAN1. Estetika pada dasarnya sangat dinamis dengan fi losofi s dan pemikiran baru, tetapi di timur sangat statis dan dogmatis, sehingga lambat dan bahkan tidak Seni lukis dan kaligrafi telah memiliki daya tarik tersendiri bagi Cina dengan nilai estetisnya Filsuf Cina pada akhir abad V, Hsieh Ho menyusun enam prinsip dasar bagi para seniman sebagai Ch’i yun sheng tung. Chi kunci, b. Ku fa yung pi. Ku fa artinya seni membaca karakter orang dengan melihat struktur tulangnya. c. Ying wu hsiang hsing. Berarti merefl eksikan objek dengan menggam-barkan Sui lei fu ts’ai yang berarti suatu tipe hubungannya dengan penggu-naan warna dalam seni lukis Cina tidak bersifat fungsional, tetapi lebih bersifat Ching ting wei chih, adalah kesatuan dan rencana yang melibatkan tentang susunan dan penempatanf. Chuan mo I hsieh, adalah memindahkan model yang melibatkan re-produksi dan duplikatisasi. 4. Estetika Timur Tengah melekat dengan memunculkan dimensi estetik simbolik yang non-naturalis, seperti kaligrafi dan Ada tiga karakter konsep estetika India, yaitua. spiritualistik, b. simbolistik, c. Jepang sangat dipengaruhi Budhisme. Itu ditunjukkan melalui hal-hal yang bersifat cemerlang, meriah, kengerian, hampir tidak pernah di-jumpai. Estetika jepang mengabdi pada kelembutan dan Pemahaman terhadap seni dan keindahan Islam harus berlandaskan dengan apa yang ada dalam Alqur’an dan Hadist, adalah suatu yang tidak bias di tawar lagi. Segala sesuatu yang bertentangan dengan dasar hukum dan ajaran Islam tidak dapat dikategorikan estetika dalam Is-lam. Estetika Timur 49TUGAS DAN PELATIHANTes formatif1. Buatlah kajian mengenai kultur sebuah daerah boleh Negara atau dae-rah di Indonesia berupa makalah dengan isi kajiana. Sejarahb. Kesenian di daerah tersebutc. Nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam kesenian tersebutd. Apa fungsi kesenian di daerah tersebut2. Buatlah sebuah laman berbasis pendidikan dengan lingkup bahasan seputar seni dan budaya, laman dikelola secara kolektif dan berisi me-genai isi kajian seperti yang terdapat pada poin ke-1!3. Buatlah sebuah karya tari, rupa, musik menggunakan estetika kedae-rahan masing-masing dan dipresentasikan!LatihanBuatlah sebuah analisa berupa paper mengenai salah satu kesenian yang ada di sekitar anda!RUJUKANSumardjo, Jakob. 2006. Estetika Paradox. Bandung Sunan Ambu Press STSI BandungBerger, Arthur Asa. 2010. Pengantar Semiotika Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta Tiara Wacana-oo0oo- E stetika merupakan simbol yang mewakili pola piker masyarakat suatu daerah. Estetika juga merupakan buah pemikiran yang timbul dari budaya. Budaya masyarakat di nusantara sangat beragam dan memiliki kajian yang sangat luas. Satu budaya Jawa atau Minang saja misalnya, tidak akan habis dibahas dalam beberapa penelitian saja; belum lagi jenis kesenian dan budaya lain di Indonesia yang berjumlah ribuan. Oleh karena itu, budaya yang berasal dari masyarakat memiliki pola atau kecenderungan dalam berpikir. Budaya memiliki ingkup kajiannya sendiri secara sebuah tarian misalnya, 100 tahun yang lalu ditarikan hanya untuk lingkungan kerajaan saja, makan pada masa modern bisa dinikmati untuk kebutuhan hiburan dan lain-lain. Maka ada nilai yang bergeser dari sebuah sajian yang dinikmati kalangan tertentu saja, menjadi sebuah produk untuk menghibur. Secara estetis, tarian tersebut memiliki perubahan nilai dan fungsi di kalangan bab ini disajikan pembahasan tentang kedudukan sebuah estetika di masyarakat, khususnya di Indonesia. Orientasi budaya yang memiliki nilai estetis digambarkan dalam sebuah paparan dari berbagai konteks kedudukan masyarakat. Sehingga jelas asal-muasalnya dan tahu mengenai sejarahnya. Setelah mempelajari pokok bahasan tersebut mahasiswa diharapkanBAB 6 ESTETIKA NUSANTARA 52 Dasar-dasar Musik1 Mampu memiliki orientasi berpikir mengenai keragaman budaya Indo-nesia2 Mampu mengelompokkan struktur, norma, nilai dan fungsi dari sebuah budaya dalam sebuah potret masyarakat 3 Mampu mengindentifi kasi sebuah fenomena dengan pedekatan seni se-bagai sebuah estetika4 Mampu menyeimbangkan antara budaya kelokalan dan yang masuk dari luarSangat sukar menarik garis terhadap bentuk estetika Indonesia, karena setiap daerah mempunyai bentuk dan perkembangan kesenian yang sangat beragam. Pekembangan seni termasuk estetika tergantung tingkat kepengaruhan budaya. Arnold Hauser dalam bukunya yang berjudul “The Sociology of Art”, mengatakan bahwa seni sebagai produk dari masyarakat. Kebudayaan Indonesia yang beragam pengaruh agama dan kepercayaan asing serta pengaruh pendidikan moderen, memberikan warna tersendiri pada setiap daerah. Untuk membahas estetika berdasarkan jenis dan ragam budaya, secara garis besar dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu1. Kelompok masyarakat yang bekembang sendiri, mempunyai kebuday-aan Animisme. Pengaruh Budhisme, Hinduisme yang berbaur telah berkembang menjadi bentuk snycritisme yang berlain-lainan sifatnya diberbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Kelompok yang telah mendapat pengaruh snycritisme bercampur den-gan Islam. Tiga nilai budaya tersebut menjadi akar seni Islam di Kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan Islam yang hanya di-landasi kepercayaan animisme. Masyarakat ini hanya dilandasi sistem kepercayaan Kelompok masyarakat yang terdiri kepercayaan animisme dengan pen-garuh Kelompok masyarakat yang masih mempertahankan sistem kepercay-aan pada leluhurnya, atau nenek moyangnya dan terisolasi dari penga-ruh kebudayaan luar. Estetika Nusantara 53Gambar ORIENTASI KESENIAN INDONESIASesuai dengan pandangan bangsa Timur pada umumnya, orang Indonesia mempunyai orientasi sikap keterikatan kosmos dan peng-Esa-an Nya sekaligus sikap berkesenian sebagai berikut1. Merasa terikat pada penguasa alam semesta, sehingga timbul sikaf taat, takut dan memujanya keterikatan vertikal.2. Merasa terikat pada alam sekelilingnya dan tanah tempat berpijak, se-hingga timbul rasa syukur, yaitu berterima kasih pada alam dan memu-ja penguasanya keterikatan vertikal.3. Merasa terikat pada masyarakat lingkungannya, sesama manusia yang hidup dalam lingkungannya keterikatan horizontal. 54 Dasar-dasar MusikKeterikatan di atas secara simbolik tergambar dalam segala sikap hidup dalam kehidupan. Dalam kesenian yang di anggap sebagai suatu karya rohani suatu bangsa, tergambarkan dalam gaya ungkapan simbolisme. Gaya ungkapan simbolisme merupakan pengejawantahan alam rohani ekspresi manusia yang terbentuk melalui proses spiritual. Bentuk perlambang simbolistis setiap daerah etnik di Indonesia memiliki bentuk yang beaneka ragam. Kemajemukan ini tentu saja karena dilandasi faktor pengaruh sistem kepercayaan dan letak georafi ORIENTASI TERHADAP KEBUDAYAANSistem kepercayaan mempengruhi pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan hidup. Dari zaman pra sejarah, pengaruh agam Hindu, Budha, Islam, dan Nasrani serta stuktur pemerintahan feodal dengan pandangan hidup yang serba kosmis-magis, para penguasa di daerah mengikuti kehidupan dengan pola kebangsawanan yang sama disesuaikandengan tradisi daerah masig-masing. Membentuk gaya seni, dan pandangan estetis tersendiri sesuai dengan pengaruh yang Candi Borobudur Estetika Nusantara ORIENTASI TERHADAP PARADIGMA SENIAda dua kecenderungan konsepsi seni yang diungkapkan manusia, yaitu1. Karya kolektif yaitu karya seni diciptakan masyaraka atau kelompok masyarakat yang berdasarkan pada sistem kebudayaan yang dipegang. Misalkan karya seni kain tapis jelas bukan karya perorangan tetapi karya komunitas masyarakat Karya pribadi yang lahir dari sebuah ungkapan yang lahir dari buah ungkapan rasa dan jiwa manusia. Tema dan teknik perwujudan karya seni terbagi menjadi tiga, yaitua. Karya seni yang tema dan tekniknya telah meresap serta akrab dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, lewat cerita mulut kemu-lut dan pengungkapan Karya seni itu lahir sebagai bagian dari dunia yang utuh yang meru-pakan satu jagat kosmos.c. Suatu karya dari satu cabang seni merupakan media komunikasi kebudayaan lingkungan masyarakat. Kesenian Indonesia yang terdiri dari puncak-puncak kesenian daerah pada umumnya memiliki dasar penciptaan yang relatif sama. Kesan keseluruhan pencitraan kesenian ini merupakan jati diri bangsa sebagai akumulasi dan konklusi dari perjalanan panjang prose invention dan sosialisasi dalam sejarah bangsa Indonesia. ORIENTASI TERHADAP EKSPRESI KAIN TAPIS LAMPUNG Lampung berasal dari kata lampung’ yang berarti terapung atau tanah yang terbawa ke darat oleh air Amran, 2014 113. Budaya dan orientasinya sangat dipengaruhi oleh sejarah dan kondisi sosial masyarakat di masa lalu. Kondisi yang dinamis ini memiliki keterkaitan secara fi losofi s dan historis. Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun sang pencipta alam semesta. Karena itu munculnya kain Tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat. 56 Dasar-dasar MusikGambar Kain tapis LampungMenurut Van der Hoop disebutkan bahwa orang Lampung telah menenun kain Brokat yang disebut Nampan Tampan dan kain Pelepai sejak abad II masehi. Motif kain ini ialah kait dan konci Key and Rhomboid shape, pohon hayat dan bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut kain tapis yang terdapat pada kain tenun Lampung juga memiliki unsur-unsur yang sama dengan ragam hias di daerah lain. Hal ini terlihat dari unsur-unsur pengaruh taradisi Neolithikum yang memang banyak ditemukan di Indonesia. Masuknya agama Islam di Lampung, ternyata juga memperkaya perkembangan kerajinan tapis ini. Walaupun unsur baru tersebut telah berpengaruh, unsur lama tetap dipertahankan. Estetika Nusantara 57Adanya komunikasi dan lalu lintas antar kepulauan Indonesia sangat memungkinkan penduduknya mengembangkan suatu jaringan maritim. Dunia kemaritiman atau disebut dengan zaman bahari sudah mulai berkembang sejak zaman kerajaan Hindu Indonesia dan mencapai kejayaan pada masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan islam antara tahun 1500 - 1700 . Bermula dari latar belakang sejarah ini, imajinasi dan kreasi seniman pencipta jelas mempengaruhi hasil ciptaan yang mengambil ide-ide pada kehidupan sehari-hari yang berlangsung disekitar lingkungan seniman dimana ia tinggal. Penggunaan transportasi pelayaran saat itu dan alam lingkungan laut telah memberi ide penggunaan motif hias pada kain kapal. Ragam motif kapal pada kain kapal menunjukkan adanya keragaman bentuk dan konstruksi kapal yang Kain tapis motif kapalKuntowijoyo 1987xi dalam Martiara 2012 24 mengatakan bahwa budaya adalah sebuah sistem yang mempunyai koherensi. Bentuk-bentuk simbolis yang berupa kata, benda, laku, mite, sastra, lukisan, nyanyian, musik, kepercayaan mempunyai kaitan erat dengan konsep-konsep epitemologis dari sistem pengetahuan masyarakatnya. Kain tapis merupakan perwujudan yang mewakili budaya masyarakat lampung yang tercermin melalui motif. Kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam Lampung; “Cucuk”. Tapis adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk 58 Dasar-dasar Musiksarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, fl ora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang hias pada kain tapis sebenarnya merupakan simbol-simbol yang sarat dengan makna sebagai ungkapan kehidupan masyarakat Lampung terdahulu, dan merupakan peninggalan yang harus dilestarikan sebagai warisan nenek moyang untuk generasi yang penerusnya. Dengan perkembangan masyarakat urban, pemahaman terhadap ragam hias lampung hanya sebatas isian sebuah Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif benang emas dengan sistem sulam. Kain biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif alam, fl ora dan fauna dan disulam menggunakan benang emas dan perak. Kain tapis awalnya digunakan dalam upacara-upacara adat di lingkungan kerajaan. Setiap keluarga kerajaan meiliki motifnya sendiri. Ini menunjukkan bahwa motif memiliki makna bagi masyarakat Lampung. Motof juga menunjukkan strata dan kedudukan sosial dari masyarakat Lampung Sujadi, 2012 60. Dalam perkembangannya di masa kini, kain tapis tidak lagi menunjukkan stratifi kasi sosial, tetapi digunakan masyarakat Lampung secara umum dan diproduksi hampir di berbagai wilayah di Estetika berdasarkan jenis dan ragam budaya, dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitua. Kelompok masyarakat yang bekembang sendiri, mempunyai kebu-dayaan Animisme. Pengaruh Budhisme, Hinduisme yang berbaur telah berkembang menjadi bentuk sinkretisme yang berlain-lainan sifatnya di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Kelompok yang telah mendapat pengaruh snycritisme bercampur dengan Islam. Tiga nilai budaya tersebut menjadi akar seni Islam di Kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan Islam yang han-ya dilandasi kepercayaan animisme. Masyarakat ini hanya dilanda-si system kepercayaan prasejarah. Estetika Nusantara 59d. Kelompok masyarakat yang terdiri kepercayaan animisme dengan pengaruh Kelompok masyarakat yang masih mempertahankan sistem keper-cayaan pada leluhurnya, atau nenek moyangnya dan terisolasi dari pengaruh kebudayaan Orientasi kesenian Indonesia masih dipengaruhi sikap taat dan patuh pada kepercayaan. Sikap tersebut menjadi pengikat dalam berkarya dan berkesenian sehingga menjadi sebuah ciri dari budaya Indonesia. Pen-garuh Islam misalnya, sebagai sebuah kepercayaan yang banyak dianut oleh mayoritas masyarakat Kesenian Indonesia sangat plural. Keberagaman menjadi simbol dan kekuatan seni Indonesia. 4. Salah satu keberagaman kesenian Indonesia tercermin melalui tapis Lampung. Masyarakat Lampung memaknai tapis sebagai sebuah sim-bol kemapanan dan stratifi kasi sosial. Namun seiring perkembangan zaman, nilai itu menjadi bergeser dan tapis dapat dinikmati oleh selu-ruh kalangan masyarakat. Tapis tidak lagi menjadi sebuah simbol untuk memberikan segmentasi DAN PELATIHANTes Formatif1. Apa perbedaan estetika Barat dan Timur secara esensi?2. Jelaskan pergeseran nilai-nilai dan fungsi seni yang banyak terjadi di Indonesia lengkap dengan contohnya!3. Mengapa wilayah Indonesia sangat sulit untuk melestarikan dan melakukan pengembangan mengenai seni daerah?4. Apa perbedaan antara seni sebagai sebuah produk dan seni sebagai se-buah eskpresi?5. Bagaimana sikap anda jika terhadap seni yang hanya dipandang sebagai pelengkap dalam sebuah ritus keagamaan atau budaya tertentu?6. Apa pendapat anda mengenai seorang seniman yang memiliki karya kontemporer?7. Apa cara anda untuk memberikan pemahaman kepada orang lain ten-tang estetika yang paling sederhana? 60 Dasar-dasar MusikRUJUKANAmran, Frieda. 2014. Mencari Jejak Masa Lalu Lampung. Bandar Lampung Pustaka LaBRAKHauser, Arnold. 1982. The Socicology of Art. Terj. Kenneth J. Northcott Chicago The University of Chicago PressMartiara, Rina. 2012. Nilai dan Norma Budaya Lampung Dalam Sudut Pandang Strukturalisme. Yogyakarta Program Pascasajrana ISI YogyakartaSujadi, Firman. 2012. Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai. Jakarta Citra Insan Madani-oo0oo- Amran, Frieda. 2014. Mencari Jejak Masa Lalu Lampung. Bandar Lampung Pustaka LaBRAKBahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni. Yogyakarta Pustaka PelajarBerger, Arthur Asa. 2010. Pengantar Semiotika Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta Tiara WacanaBudiono. 2001. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Hanindita Yogyakarta. Dharsono, SK. 2004. Pengantar Estetika. Bandung Rekayasa SainsDarsono, SK. 2007. Estetika. Bandung Rekayasa SainsGie, The Lian. 1996. Garis Besar Estetik. Yogyakarta Karya_____________ 1983. Garis Besar Estetik Filsafat Keindahan. Yogyakarta Super 1984. Manusia dan KanisiusHauser, Arnold. 1982. The Socicology of Art. Terj. Kenneth J. Northcott Chicago The University of Chicago PressJazuli, M. 2001. Paradigma Seni Pertunjukan. Yogyakarta Yayasan Lentera BudayaSachri, Agus. 2002. Estetika, Makna Simbol, dan Daya. ITB PUSTAKA 62 Dasar-dasar MusikSedyawati, Edi dkk.1986. Pengetahuan Elementer Tari Dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta; Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. _______________ 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta Sinar HarapanSoedarsono, RM. 1992. Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta Balai 2003. Krisis Seni, Krisis Kesadaran. Yogyakarta KanisiusSujadi, Firman. 2012. Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai. Jakarta Citra Insan MadaniSumardjo, Jakob 2000. Filsafat Seni. Bandung ITB_____________ 2006. Estetika Paradox. Bandung Sunan Ambu Press-oo0oo- Abstrak. Tidak berwujud; tidak berbentuk; mujaradAisthtetika. i estetika; adalah salah satu cabang fi lsafat yang membahas keindahan; ii estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannyaAksentuansi. Pemberian tekanan suara pada suku kata atau kata; pengutamaan; penitikberatan; penekananAksiologi. Kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia; kajian tentang nilai, khususnya etikaAnsich. Sebuah istilah dari bahasa jerman yang secara harfi ah berarti “pada dirinya sendiri”, “pada hakekatnya” atau “harafi ah”. Konsep fi lsafat “ding an sich” diperkenalkan oleh sang fi lsuf prusia immanuel Penyatuan pendapatan yang Tulisan atau pembicaraan formal yang digunakan untuk mempertahankan gagasan, kepercayaan, dan sebagainya; pembelaanAppretiatus. Berasal dari bahasa latin, yaitu appretiatus yang artinya “memberi putusan dengan rasa hormat sebagai cara untuk menghargai suatu keindahan karya seni”. Adapun dalam kamus umum inggris-indonesia to apreciate artinya “menghargai” dan appreciation artinya “penghargaan”. Dengan demikian, mengapresiasi seni artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap unsur DAFTAR ISTILAH 64 Dasar-dasar Musikdi dalamnya sehingga secara sadar mampu menikmati dan pada akhirnya dapat menilai karya seni dengan baik. Arasbek. Salah satu jenis seni seperti mozaik dan kaligrafi Aristoteles. Filsuf; bapak Ilmu Pengetahuan. Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli fi sika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan “pengetahuan praktis”. Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi fi losofi sArsitektur. Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya; metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunanAsimetris. Tidak setangkup; tidak simetrisAssociatite. Asosiatif; terhubungAuditif. Berhubungan dengan proses mendengar atau pendengaranAverroes. Nama lain seorang fi lsuf, Ibnu Rusyd; ahli falsafat, ahli perubatan dan ahli perundangan Islam yang Nama lain dari Ibnu Sina seorang pakar kedokteran; ahli fi lsafatBalance. SeimbangBaumgarten. Alexander Gottlieb Baumgarten 1714-1762; ahli matematika dan fi lsuf dari JermanBeauty. Cantik; Konsep keindahan dalam ilmu fi lsafatBellum. Bellum Ominium Contra Omnes adalah sebuah ungkapan Bahasa Latin yang berarti “sebuah perang antar segala melawan semuanya”, ungkapan tersebut terutama diasosiasikan dengan diskripsi Thomas Hobbes terhadap keadaan manusiaBudhisme. Ajaran yang dikembangkan oleh Sidharta Gautama yang antara lain mengajarkan bahwa kesengsaraan adalah bagian kehidupan Daftar Istilah 65yang tidak terpisahkan dan orang dapat membebaskan diri dari kesengsaraan dng menyucikan mental dan moral diri pribadiCalm. KetenanganColorful. Penuh warna; bersemangat Deklarasi. pernyataan ringkas dan jelas tentang suatu halDescrates. René Descartes; fi lsuf terkenal dari PerancisDialektik. Seni berpikir secara teratur logis dan teliti yang diawali dengan tesis, antitesis, dan sintesisDiskontinuitas. KetidaksinambunganDogmatis. Bersifat mengikuti atau menjabarkan suatu ajaran tanpa kritik sama sekaliDuplikatisasi. Penduplikasian; penyalinanEksperimen. Percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainyaEksperimental. Bersangkutan dengan percobaanEkspresivitas. Kekayaan ekspresi; kemampuan mengekspresikanEkstrinsik. Berasal dari luar tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa; bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinyaEpistemologi. Cabang ilmu fi lsafat tentang dasar-dasar dan batas-batas pengetahuanEstetika. Adalah salah satu cabang fi lsafat yang membahas keindahanEstetis. Memiliki keindahanEtika. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlakEvaluating. MengevaluasiExpression. Ungkapan; ekspresi; perasaan; penyataan; tandaExtreme Disharmony. Ketidaksesuaian yang sangat besar 66 Dasar-dasar MusikFalsafi . Bersifat falsafahFeodal. Berhubungan dengan susunan masyarakat yang dikuasai oleh kaum bangsawan; mengenai kaum bangsawan tentang sikap, cara hidup, dan sebagainya; mengenai cara pemilikan tanah pada abad pertengahan di EropaFilosofi . FilsafatFilosofi s. Berdasarkan fi lsafatFilsafat. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya; teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; ilmu yang berintikan logika, estetika, metafi sika, dan epistemologi; falsafahFilsuf. Ahli fi lsafat; ahli pikir; orang yang berfi lsafatFilosof. FilsufFomalisme. Doktrin atau praktik penekunan yang seksama terhadap bentuk yang bercorak atau bentuk-bentuk eksternal lain. Corak-corak elemen formal adalah garis, bentuk, warna dan sebagainya, yang dapat dikombinasikan untuk memproduksi keseluruhan gaya dan Asas; dasar; hakikat; pondasiGeometric. Bersangkut-paut atau berhubungan dengan geometriGradasi. Susunan derajat atau tingkat; tingkat dalam peralihan suatu keadaan pada keadaan lain; tingkat perubahan Harmonization. PenyelarasanHarmony. Keselarasan; kecocokan; keserasianIdealisasi. Penyesuaian dengan yang dicita-citakan atau yang dikehendakiIdyllic. IdilisImpenetrability. Bersifat tidak dapat ditembusInderawi. Sangat berhubungan dengan sensitivitas inderawiIndex. Daftar; penunjuk Daftar Istilah 67Instrinsik. Terkandung di dalamnya tentang kadar logam mulia dalam mata uang, harkat seseorang, atau suatu peristiwaIntelektual. Kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul Kaligrafi . Seni menulis indah dengan penaKesimetrisan. Ukuran simetris tidaknya sesuatuKlasifi kasi. Penjernihan, penjelasan, dan pengembalian kpd apa yang sebenarnya tt karya ilmiah dsbKolektif. Secara bersama; secara gabunganKompleksitas. KerumitanKongkret. Nyata; benar-benar ada berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainyaKonsepsi. Pengertian; pendapat paham; rancangan cita-cita dan sebagainya yang telah ada dalam pikiranKontinuitas. KelanjutanKontras. Memperlihatkan perbedaan yang nyata apabila diperbandingkanKorelasi. Hubungan timbal balik atau sebab akibatKosmologi. Ilmu cabang astronomi yang menyelidiki asal-usul, struktur, dan hubungan ruang waktu dari alam semesta; ilmu tentang asal-usul kejadian bumi, hubungannya dengan sistem matahari, serta hubungan sistem matahari dengan jagat raya; ilmu cabang dari metafi sika yang menyelidiki alam semesta sebagai sistem yang beraturanKristalisasi. Proses, cara, perbuatan menjadi kristal; penghabluran; penjernihan atau penegasan biasanya berupa kesimpulan singkat; perihal menjadi jernih dan jelas tentang suatu gagasan dan sebagainyaKritikal. Bersifat genting; kritisKrito. Salah satu bahan karangan PlatoKuantitas. Banyaknya benda dan sebagainya; jumlah sesuatu 68 Dasar-dasar MusikKonfusianisme. Ajaran mengenai sistem etika dan fi lososfi yang dikembangkan dari ajaran-ajaran cina, Memesis. Sebuah proses peniruan. Mimesis ada di dalam diri setiap manusia sehingga proses peniruan ini juga menjadi proses terciptanya budaya. Secara sistematis, Mimesis terjadi karena kita menjadikan orang lain sebagai Merangkum atau meringkasMetafi sik. Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal yang nonfi sik atau tidak kelihatanMetafi sika. Lih. Metafi sikaMetrum. Ukuran irama yang ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dalam setiap baris; pergantian naik turun suara secara teratur, dengan pembagian suku kata yang ditentukan oleh golongan sintaksisNormatif. Berpegang teguh pada norma; menurut norma atau kaidah yang berlakuObjektivitisme. Paham atau aliran yang menerima segala sesuatu secara objektifOntologis. Ahli dalam ilmu ontologiOrientasi. Peninjauan untuk menentukan sikap arah, tempat, dan sebagainya yang tepat dan benar; pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan;Parameter. Suatu nilai ato kondisi yang dijadikan sebagai tolak ukur terhadap nilai ato kondisi yang lainnyaPersepsional. Bersifat persepsiPhaedo. Konsep fi lsafat PlatoPhilosopia. Filsafat; asal kata dari bahasa YunaniPlato. Adalah seorang fi lsuf dan matematikawan YunaniPlatonik. Sepenuhnya spiritual, bebas dari nafsu berahi dan cinta Daftar Istilah 69Postmodern. Masa dimana, suatu hal dapat mudah sekali terganti dengan suatu hal yang baru jika hal tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan hal yang yang lain. Semua penilaian hanya terdapat pada Presisi; ketelitianPresentasional. Sistem simbol karya seni yang tidak bergantung pd hubungan antarunsurPrimer. Yang pertama; yang terutama; yang pokokPrimitif. Dalam keadaan yang sangat sederhana; belum maju tentang peradaban; terbelakangProporsi. Perbandingan; bagian; perimbanganRelativitas. Hal keadaan relatif; kenisbianRomantisme. Adalah sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari Eropa Barat abad ke-18 pada masa Revolusi Industri. Sekunder. Berkenaan dengan yang kedua atau tingkatan keduaSemetris. Sama kedua belah bagiannya; setangkup; Graf mengenai keseimbangan letak unsur cetak 100% terhadap garis porosSeni. Halus tentang rabaan; kecil dan halus; tipis dan halus; berkenaan dengan keindahanSensasional. Bersifat merangsang perasaan emosi dan sebagainya; menggemparkanSimplicity. KesederhanaanSimulasi. Metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan berupa model statistik atau pemerananSkeptis. Kurang percaya; ragu-ragu terhadap keberhasilan ajaran dan sebagainyaSocrates. Adalah fi lsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu fi gur paling penting dalam tradisi fi losofi s Barat 70 Dasar-dasar MusikSpiritualis. Sifat berkenaan dengan spiritualSubjektifi tas. Gambaran dari suatu peristiwa yang sudah terjadi berdasarkan pandangan seseorang yang diperngaruhi oleh nilai-nilai yang melingkupinyaTaoisme. Ajaran fi lsafat dari Lao-Tzu di negeri Cina abad ke-6 SM yang menganjurkan bertindak sesuai dengan alam, dan bukan melawannyaTekstur. Ukuran dan susunan jaringan bagian suatu benda; jalinan atau penyatuan bagian-bagian sesuatu sehingga membentuk suatu benda seperti susunan serat dalam kain, susunan sel-sel dalam tubuhTersier. Bukan yang utama; yang ketigaTolstoy. Leo Tosloy; Adalah seorang penulis, aktivis, dan fi lsuf Di luar segala kesanggupan manusia; luar biasa; utamaUgly. Buruk rupaUnity. PersatuanVitalisme. Adalah suatu doktrin yang mengatakan bahwa suatu kehidupan terletak di luar dunia materi dan karenanya kedua konsep ini, kehidupan dan materi, tidak bisa saling mengintervensiVisual. Tampak; dapat dilihatVisualitas. Memiliki sifat dapat dilihat-oo0oo- KONTRAK PERKULIAHANESTETIKA SENIKST232/2 SKSFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanJurusan Pendidikan Bahasa dan SeniSemester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017Dosen PengampuAgung Kurniawan, Hudayatullah, RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG2016 74 Dasar-dasar MusikKONTRAK PERKULIAHANIdentitas Mata KuliahMata Kuliah Estetika SeniKode Mata Kuiah/SKS KST 232/2 SKSSemester GenapFak/Jurusan/Prodi FKIP/ PBS/ Pendidikan Seni TariTahun Akademik ..................................................................................... Hari Perkuliahan .....................................................................................Tempat Perkuliahan .....................................................................................Dosen Mata Kuliah 1. Agung Kurniawan, 2. Riyan Hidayatullah, Manfaat KuliahMata kuliah estetika seni dapat memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk menjelaskan nilai keindahan sebuah karya seni, berapresiasi dan mampu berkarya menggunakan estetika suatu ilmu seni. Selain itu, mahasiswa dapat mengaplikasikan pemahaman-pemahaman estetis yang paling sederhana dalam sebuah proses berkarya dan Deskripsi PerkuliahanMata kuliah ini membahas tentang teori-teori estetika, nilai keindahan karya seni, dan kritik karya seni. Berbagai fi losofi yang mengawali terbentuknya estetika dari berbagai fi lsuf dan Negara. Orientasi mengenai apa itu estetika dan sejarah berkembangnya di masyarakat juga dibahas dalam teori-teori dan kajian budaya secar umum dalam Tujuan Mata KuliahSetelah mengikuti mata kuliah estetika seni, mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai estetika seni sehingga mampu menganalisis nilai keindahan karya seni dalam sebuah kritik seni. Selanjutnya mahasiswa Lampiran 75mampu menungkan ide atau gagasan berpikir estetis ke dalam sebuah karya dan proses Standar KompetensiMahasiswa memiliki pemahaman menyeluruh mengenai cara berpikir estetis dalam mengkaji sebuah karya seni dan menerapkan dalam konteks berpikir secara global sehingga dapat memunculkan nilai karakter yang ter-bangun dari hasil mempelajari estetika mencapai standar kompetensi di atas, mahasiswa mampu memiliki kompetendi dasar sebagai berikut.1 menjelaskan seutuhnya mengenai pengertian estetika2 memiliki pandangan kritis mengenai fi lsafat dari berbagai sudut pan-dang 3 mengidentifi kasi perbedaan budaya dan fi losofi tiap daerah4 menjelaskan nilai-nilai estetis yang terkandung dalam setiap karya seni5 menjelaskan fi losofi masing-masing tokoh atau fi lsuf6 menjalaskan siapa saja tokoh fi lsuf terkenal7 melakukan penilaian estetika terhadap sebuah karya seni8 membedakan ilmu estetika normatif dan positif9 mengkonversi pemahaman estetika seni ke dalam konteks yang lebih luas dan umum10 menjelaskan dan berapresiasi sesuai dengan kapasitas objek yang dia-mati11 menjelaskan perbedaan kultur dalam pemahaman estetika12 menerapkan pemahaman estetis dalam berkarya13 menjelaskan dan memiliki orientasi berpikir mengenai keragaman bu-daya Indonesia14 mengelompokkan struktur, norma, nilai dan fungsi dari sebuah budaya dalam sebuah potret masyarakat 15 mampu mengindentifi kasi sebuah fenomena dengan pedekatan seni se-bagai sebuah estetika16 mampu menyeimbangkan antara budaya kelokalan dan yang masuk dari luar 76 Dasar-dasar Musik5. Organisasi Materi PerkuliahanPengertian Estetika Seni Teori EstetikaEstetika TimurEstetika BaratKaidah Keindahan Karya Seni Nilai Karya SeniKritik Seni6. Strategi PerkuliahanPerkuliahan akan dimulai dengan penjelasan dan melakukan tanya jawab disetiap pertemuan perkuliahan. Mengapresiasi karya seni rupa, tari, dan musik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Presentasi makalah hasil dari apresiasi karya seni. Metode yang digunakan dalam perkuliahan merupakan kombinasi dari metode ceramah, model pembelajaran kooperatif yang lebih menitikberatkan kepada pemaksimalan kemampuan mahasiswa berdasarkan teori dari metode diantaranya World Café Menthod yang merupakan pengembangan dari metode pembelajaran tipe JIGSAW. Dalam metode ini menggunakan prinsip memahami menggunakan simbol dan gambar, sehingga mahasiswa dapat lebih mudah untuk memahami mengenai sebuah kajian seni dan mengingatnya lebih lama. Dalam setiap pertemuan selalu ada penugasan berupa pertanyaan dan proyek yang diselesaikan secara kelompok maupun individu. Penilainya yang digunakan lebih komprehensif. Lampiran 777. Materi dan Bahan Bacaan PerkuliahanMateri Perkuliahan1 Ruang Lingkup Estetika2 Pertumbuhan Estetika3 Pemahaman Estetik4 Struktur Seni5 Estetika Timur6 Estetika Nusantara8. Bahan BacaanBurhan, M. Agus. 2006. Jaringan Makna Tradisi Hingga Kontemporer. Kenangan Purna Bakti untuk Prof. Soedarso Sp., BP ISI Yogyakarta,. Dharsono, SK. 2004. Pengantar Estetika. Bandung Rekayasa SainsDarsono, SK. 2007. Estetika. Bandung Rekayasa SainsGie, The Lian. 1996. Garis Besar Estetik. Yogyakarta Karya_____________ 1983. Garis Besar Estetik Filsafat Keindahan. Yogyakarta Super 1984. Manusia dan KanisiusSoedarsono, Jejak Perkembangan Seni di Indonesia, Masyarakat Seni Pertunjukan 2003. Krisis Seni, Krisis Kesadaran. Yogyakarta KanisiusSujadi, Firman. 2012. Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai. Jakarta Citra Insan Madani Sumardjo, Jakob 2000. Filsafat Seni. Bandung ITB_____________ 2006. Estetika Paradox. Bandung Sunan Ambu PressSuwardi Endraswara 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Gajah Mada University pressWilliam A. Haviland, 1985 , Anthropology. Alih Bahasa Oleh Soekdijo, Antropologi. Erlangga 78 Dasar-dasar Musik9. TugasIndividu1 Mahasiswa diminta untuk membuat makalah perkembangan budaya suatu daerah 2 Mahasiswa diminta untuk mengobservasi kebudayaan di Mahasiswa diminta untuk mempresentasikan makalah dan hasil dari keseluruhan tugas dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk draf dan diserahkan ke perpustakaan prodi10. Kriteria PenilaianPenilaian akan dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikutNilai Akhir NAHuruf AngkaStatusMutu MutuHM AM> 75 A 4 Lulus66-75 B 3 Lulus55-65 C 2 Lulus50-54 D 1 Lulus< 50 E 0 Tidak LulusDalam menentukan nilai akhir akan digunakan persentase pembobotan sebagai Kehadiran 10 %2. Tugas 30 %3. Nilai Presentasi 20 %4. Ujian tengah semester 20 %5. Ujian akhir semester 20% 11. Jadwal PerkuliahanPerkuliahan dimulai pada awal tahun ajaran baru di semester ganjil tahun akademik 2016-2017. Pelaksaanaan mid semester dan UAS di luar jadwal pertemuan selama 16 kali. Ketepatan jadwal disesuaikan dengan kalender akademik Unila. Rencana jadwal pertemuan perkuliahan adalah sebagai berikut. Lampiran 79Hari/ TanggalPertemuanPokok Materi Uraian JumlahMahasiswaParafDosen1. Pengertian estetika seni1. Pengertian estetika2. Keindahan2 3. Nilai estetik3 Seni dan keindahan1. Pengertian seni2. Cabang-cabang seni4 3. SIfat dasar seni4. Struktur seni5. Teori Seni 5 6. Seni Dan Symbol7. Garis Besar Daya Estetik Seni6 Teori-teori Estetika Timur dan Barat1. Estetika Yunani2. Estetika India3. Estetika China4. Estetika Islam7 5. Renaissance6. Formalisme7. Romantisme8. Ekspresionisme8 9. Sosialisme10. Realism11. Marxisme12. Estetika Modern13. Estetika Postmodern9. Penguatan materi10 Estetika Seni Rupa1. Ruang lingkup seni rupa2. Unsur-unsur seni rupa3. Prinsip-prinsip seni rupa 80 Dasar-dasar MusikHari/ TanggalPertemuanPokok Materi Uraian JumlahMahasiswaParafDosen11 Presentasi 4. Apresiasi karya seni rupa13 Presentasi14 Estetika Seni Pertujukan music dan Tari1. Ruang lingkup seni pertujukan2. Unsur-unsur seni tari dan musik3. Prinsip-prinsip seni tari dan musik15 4. Apresiasi karya seni tari dan musik16 Presentasi11. Aturan Perkuliahan1. Mahasiswa diwajibkan menggunakan pakaian rapih dan pantas saat mengikuti perkuliahan di kelas2. Mahasiswa tidak diperkenankan memakai sandal jepit pada saat perku-liahan, praktik, maupun proses bimbingan di luar kelas3. Mahasiswa harus menonaktifkan handphone saat perkuliahan4. Keterlambatan hanya diberi batas 15 menit untuk setiap pertemuannya5. Mahasiswa tidak diperkenankan membuat kegaduhan saat proses perkuliahan, kecuali diskusi6. Mahasiswa wajib hadir minimal 80% dari jumlah tatap muka 7. Tidak ada UTS dan UAS susulan kecuali dengan alas an yang jelas8. Hasil evaluasi dikembalikan setelah 2 minggu ujian Bandarlampung, 29 Agustus 2016 Ketua Kelas/ Dosen Penanggung Jawab MK,PJ Mata Kuliah Estetika Seni, ………………………………… ………….....……………………..NPM …………………...…….. NIP ………....………………….. Lampiran 81Mengetahui Ketua Jurusan Ketua Program Studi …........., ……………………………….., ……................…………………MengtahuiWakil Dekan Bidang Akademik dan KerjasamaFakuktas ……………….………………...………..NIP…………….……….-oo0oo- ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. drousillakeren/sink-or-swim-9-1-1-season-3-episode-2-fox-9537bc58651 drousillakeren/streaming-9-1-1-%EF%B8%8F-season-3-episode-2-hdtv-90afae5b39f8 drousillakeren/top-show-the-neighborhood-%EF%B8%8F-season-2-episode-2-online-full-23801909d8ae drousillakeren/cbs-the-neighborhood-%EF%B8%8F-season-2-episode-2-123movies-dbc7bc6c1f83 Angelikaest Angelikaest Bahan, kualitas, supaya terlihat menarik dan estetikanya lbh kental Iklan Iklan

ada dua bahasan estetika dalam menilai seni sebutkan dan jelaskan