Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perawatan diri pasien penyakit ginjal kronik berdasarkan perspektif keluarga. Kemampuan pasien PGK untuk melakukan perawatan diri selama di rumah menunjukkan ketergantungan yang rendah. Pasien masih dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif yang menyimpulkan persentase obat yang mengalami DRPs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaksesuaian dosis pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani tahap hemodialisis, secara umum jumlah obat terdiri dari 84 kasus terapi obat yang 24 (28,75%) diantaranya mengalami DRPs.
A. Konsep Gagal Ginjal Kronis 1. Definisi Gagal Ginjal Kronis Gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible dengan kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit di dalam tubuh, sehingga terjadi uremia. Pada penyakit ginjal tahap akhir, ginjal juga tidak mampu
Anggraini, et al., Pemantauan Intake Output Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik 153 overload cairan. Sementara itu, Wizemann (1995 dalam Tsai, Chen, Chiu, Kuo, Hwang, & Hung 2014) menyatakan lebih dari 15% kasus overload menyebabkan kematian pada pasien yang menjalani hemodialisis. Kompli-kasi GGK sehubungan dengan overload dapat
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan suatu keadaan dimana ginjal secara bertahap dan progresif kehilangan fungsi nefronnya (Suwitra K, 2006). Penurunan fungsi ginjal ini bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut, serta bersifat persisten dan irreversible. GGK ditandai dengan adanya kerusakan ginjal, baik
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi
l7YZpv.
contoh soal kasus gagal ginjal kronik